BAB I
PENDAHULUAN
A. Rasional
Evaluasi Diri Sekolah (EDS) di tiap sekolah menjadi tanggung jawab kepala sekolahdan dilakukan oleh Tim Pengembang Sekolah (TPS) yang terdiri dari Kepala Sekolah, guru,Komite Sekolah, orangtua peserta didik, dan pengawas. Proses EDS dapat mengikutsertakantokoh masyarakat atau tokoh agama setempat. Instrumen EDS ini khusus dirancang untukdigunakan oleh TPS dalam melakukan penilaian kinerja sekolah terhadap Standar PelayananMinimum (SPM) dan Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang hasilnya menjadi masukandan dasar penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah (RPS) dalam upaya peningkatankinerja sekolah.
B. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikansebagaimana telah diubah untuk kedua kalinya dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
4. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor22.Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar Dan Menengah
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 103 Tahun 2014 TentangPembelajaran pada Pendidikan Dasar Menengah
6. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 75Tahun 2016 Tentang Komite Sekolah
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 28 Tahun 2016 tentang SistemPenjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah untuk meningkatkan pemasaran produk / jasa pendidikan, serta meningkatkankualitas pendidikan di sekolah.
C. Tujuan
Evaluasi Diri Sekolah (EDS) disusun sebagai bahan kajian dan dasar sekolah dalammelaksanakan analisis potensi diri, melalui pemahaman terhadap potensi dan keunggulansekolah serta kelemahan dan kekurangan dalam mengimplementasikan 6 standar Nasional pendidikan. Dengan demikian EDS dapat digunakan untuk
1. Laporan EDS mengungkapkan berbagai temuan yang dapat digunakan untuk validasiinternal
2. Proses EDS adalah mengenai perubahan dan peningkatan, hal ini akan bermanfaat biladiwujudkan dalam perencanaan bagi peningkatan mutu pendidikan dan hasil belajar peserta didik.
3. Rekomendasi EDS dijadikan acuan dalam mengembangkan sekolah melalui penyusunan Program kerja sekolah ; RKJM, RKT, RAKS, Pengembangan Buku 1 KTSP yang merupakan landasan program dan kegiatan dilaksanakan di SMA AL HIKMAH MUNCAR untuk memenuhi 8 SNP melalui Sistem Penjaminan Mutu Internal (SMPI),
D. Sasaran
Sasaran pelaksanaan penyusunan peta mutu melalui kegiatan evaluasi diri adalah
1. Diperoleh peta capaian standar nasional pendidikan di SMA AL HIKMAH MUNCAR , sebagai baseline.
2. Identifikasi masalah-masalah yang dihadapi SMA AL HIKMAH MUNCAR dalam pencapaian SNP
3. Adanya rekomendasi peningkatan mutu di SMA AL HIKMAH MUNCAR
BAB II
PROSEDUR PENYUSUNAN PETA MUTU
Pemetaan mutu pendidikan pada satuan pendidikan berdasarkan SNP melalui kegiatanevaluasi diri yang menghasilkan peta mutu (capaian standar), akar masalah yang dihadapi danrekomendasi. Seluruh komponen satuan pendidikan dan pemangku kepentingan harus terlibatdalam pelaksanaan EDS.
EDS sebagai wujud pelaksanaan penyusunan peta mutu, dilaksanakan dengan langkah-
1. Rapot Mutu
Rapot mutu dijadikan sebagai dasar kajian EDS Satuan pendidikan.
2. Pengolahan dan analisis data
Data yang bersumber dari Instrumen EDS dan Raport Mutu diidentifikasi untukmenemukan kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses), hal ini digunakan untukIdentifikasi Akar Masalah pada setiap kelemahan sekolah sehingga dapatdirekomendasikan upaya peningkatan mutu sekolah melalui pemilihan strategi peningkatan mutu sekolah.
3. Pembuatan peta mutu
Pembuatan peta mutu dilakukan dengan analisis SWOT, dengan analisis ini dilakukankajian internal yang meliputi Strength (Kekuatan) dan Weakness (Kelemahan), sertakajian eksternal yang terdiri dari Opportunity (Peluang) dan Threath (Ancaman).
1) Strength (Kekuatan) merupakan setiap faktor/kondisi positif yang berasal dari dalamorganisasi yang memungkinkan organisasi tersebut dapat terus tumbuh, berkembang, atau mencapai kondisi yang lebih baik. Kekuatan yangmendukung pemasaran produk (jasa pendidikan)
2) Weakness (Kelemahan) meruapakan setiap faktor/kondisi negatif yang berasal daridalam organisasi yang memungkinkan organisasi tersebut mengalami kehancuran,kekalahan, degradasi atau penurunan keadaan.
3) Opportunity (Peluang) merupakan setiap faktor/kondisi positif yang berasal dari luarorganisasi yang memungkinkan organisasi tersebut mengalami kemajuan, perkembangan, atau pencapaian kondisi yang lebih baik, sehingga bisa digunakan
untuk meningkatkan pemasaran produk / jasa pendidikan, serta meningkatkankualitas pendidikan di sekolah.
4)Threath (Ancaman) merupakan setiap faktor/kondisi negatif yang berasal dari luarorganisasi yang dapat mengakibatkan organisasi tersebut mengalami kehancuran,kemunduran, atau jatuh ke kondisi yang lebih buruk. Ancaman atau tantangan dari pihak luar yang mempengaruhi kondisi dan pengembangan sekolah serta menjadifaktor tuntutan sehingga SMA AL HIKMAH MUNCAR Putrimelakukan tindakan / perubahan / peningkatan kualitas
Dalam analisis ini dilakukan kajian internal yang meliputi Strength (Kekuatan) dan Weakness (Kelemahan), serta kajian eksternal yang terdiri dari Opportunity
(Peluang) dan Threath (Ancaman).
1. Strength (Kekuatan) merupakan setiap faktor/kondisi positif yang berasal dari dalamorganisasi yang memungkinkan organisasi tersebut dapat terus tumbuh, berkembang, ataumencapai kondisi yang lebih baik.
Kekuatan yang mendukung pemasaran produk (jasa pendidikan)
2. Weakness (Kelemahan) meruapakan setiap faktor/kondisi negatif yang berasal dari dalamorganisasi yang memungkinkan organisasi tersebut mengalami kehancuran, kekalahan,degradasi atau penurunan keadaan.
3. Opportunity (Peluang) merupakan setiap faktor/kondisi positif yang berasal dari luarorganisasi yang memungkinkan organisasi tersebut mengalami kemajuan, perkembangan,atau pencapaian kondisi yang lebih baik, sehingga bisa digunakan untuk meningkatkan pemasaran produk / jasa pendidikan, serta meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah.
4. Threath (Ancaman) merupakan setiap faktor/kondisi negatif yang berasal dari luarorganisasi yang dapat mengakibatkan organisasi tersebut mengalami kehancuran,kemunduran, atau jatuh ke kondisi yang lebih buruk. Ancaman atau tantangan dari pihakluar yang mempengaruhi kondisi dan pengembangan sekolah serta menjadi faktortuntutan sehingga SMA AL HIKMAH MUNCAR melakukan tindakan / perubahan / peningkatan kualitas Threath (Ancaman) merupakan setiap faktor/kondisi negatif yang berasal dari luarorganisasi yang dapat mengakibatkan organisasi tersebut mengalami kehancuran,kemunduran, atau jatuh ke kondisi yang lebih buruk. Ancaman atau tantangan dari pihakluar yang mempengaruhi kondisi dan pengembangan sekolah serta menjadi faktortuntutan sehingga SMA AL HIKMAH MUNCAR melakukan tindakan / perubahan / peningkatan kualitas.
Langkah-langkah Penerapan analisis SWOT dilaksanakan sebagai berikut :
1) Mengidentifikasi STRENGTHS (Kekuatan), WEAKNESSES (Kelemahan),OPPORTUNITIES (Peluang) dan THREATS (Ancaman) dari aspek-aspek yang akandinilai dalam organisasi sekolah, dengan sekup analisis, menyeluruh atau parsial. Dalammelaksanakan analisis ini dilakukan analisis secara menyeluruh sesuai dengan delapanstandar nasional pendidikan.
2) Menyusun instrumen untuk melakukan assessment / pembobotan, yaitu menganalisissecara kuwantitatif kekuatan dan kelemahan serta Peluang dan Ancaman denganmenghitung bobot (skala 1 s.d 10) berdasar ada kepentinghan / urgensi, mendesaknya serta pengaruhnya. Dari pembobotan ini muncul STRENGTHS (Kekuatan),WEAKNESSES (Kelemahan), OPPORTUNITIES (Peluang) dan THREATS(Ancaman) potensial.
3) Menentukan Kwadran SWOTKwadran SWOT dilakukan untuk mencari posisi organisasi yang ditunjukkan oleh titik(x,y) pada kuadran SWOT. Dengan memperhatikan skor bobot pada langkah ke dua diatas, titik kwadran dieroleh dengan melakukan pengurangan antara jumlah total faktorS dengan W (titik x) dan faktor O dengan T (titik y). Jika ditarik garis panah dari titik Oke (X,Y) diperoleh sebuah posisi yang memiliki makna :
a. Kuadran I (positif, positif):Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang, Rekomendasistrategi yang diberikan adalah Progresif, artinya organisasi dalam kondisi prima danmantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi,memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal.
b. Kuadran II (positif, negatif):Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat namun menghadapi tantanganyang besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Diversifikasi Strategi,artinya organisasi dalam kondisi mantap namun menghadapi sejumlah tantangan berat sehingga diperkirakan roda organisasi akan mengalami kesulitan untuk terus berputar bila hanya bertumpu pada strategi sebelumnya. Oleh karenya, organisasidisarankan untuk segera memperbanyak ragam strategi taktisnya.
c. Kuadran III (negatif, positif):Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah namun sangat berpeluang.Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Ubah Strategi, artinya organisasidisarankan untuk mengubah strategi sebelumnya. Sebab, strategi yang lamadikhawatirkan sulit untuk dapat menangkap peluang yang ada sekaligusmemperbaiki kinerja organisasi.
d. Kuadran IV (negatif, negatif):Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah dan menghadapi tantangan besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Strategi Bertahan, artinyakondisi internal organisasi berada pada pilihan dilematis. Oleh karenanya organisasidisarankan untuk meenggunakan strategi bertahan, mengendalikan kinerja internalagar tidak semakin terperosok. Strategi ini dipertahankan sambil terus berupayamembenahi diri.
4) Menarik kesimpulan dan membuat rekomendasi berupa strategi, kebijakan, program dankegiatan berdasarkan hasil analisis, untuk peningkatan mutu sekolah denganmenggunakan matrik SWOT sesuai Kwadran SWOT.
Gambar 2.1 Strategi SWOT
BAB III
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN
DATA PETA MUTU SEKOLAHA
A. DATA RAPORT MUTU SEKOLAH
Gambar 3.1 Gambar Radar MUTU
SMA AL HIKMAH MUNCAR 2019
Tabel 3.2
Raport Mutu SMA AL HIKMAH MUNCAR
Nomor |
Standar Nasional Pendidikan |
|
Capaian 2018 |
Capaian 2019 |
Kab. Banyuwangi 2019 |
Prop. Jawa Timur 2019 |
Nasional 2019 |
|
1 |
Standar Kompetensi Lulusan |
|
6,5 |
6,99 |
6,99 |
6,98 |
6,98 |
|
2 |
Standar Isi |
|
5,44 |
6,95 |
6,93 |
6,88 |
6,89 |
|
3 |
Standar Proses |
|
6,66 |
6,99 |
6,99 |
6,97 |
6,98 |
|
4 |
Standar Penilaian Pendidikan |
|
6,67 |
6,99 |
6,99 |
6,98 |
6,99 |
|
5 |
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan |
|
4,06 |
6,07 |
5,84 |
5,44 |
5,54 |
|
6 |
Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan |
|
4,85 |
6,27 |
5,54 |
5,29 |
5,29 |
|
7 |
Standar Pengelolaan Pendidikan |
|
6,32 |
6,92 |
6,92 |
6,9 |
6,91 |
|
8 |
Standar Pembiayaan |
|
6,21 |
6,99 |
6,99 |
6,96 |
6,97 |
|
KATEGORI CAPAIAN |
||||||||
|
Kategori |
|
Batas Atas |
|
||||
« |
Menuju SNP 1 |
|
2,04 |
|
||||
«« |
Menuju SNP 2 |
|
3,7 |
|
||||
««« |
Menuju SNP 3 |
|
5,06 |
|
||||
«««« |
Menuju SNP 4 |
|
6,66 |
|
||||
««««« |
SNP |
|
7 |
|
||||
STANDAR/INDIKATOR/SUB INDIKATOR |
CAPAIAN 2017 |
CAPAIAN 2018 |
CAPAIAN 2019 |
|||||
Nomor |
Standar/Indikator/SubIndikator |
|
Nilai |
Kategori |
Nilai |
Kategori |
Nilai |
Kategori |
1 |
Standar Kompetensi Lulusan |
|
5,85 |
«««« |
6,5 |
«««« |
6,99 |
««««« |
1.1. |
Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi sikap |
|
6,99 |
««««« |
6,98 |
««««« |
6,99 |
««««« |
1.1.1. |
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME |
|
7 |
««««« |
7 |
««««« |
7 |
««««« |
1.1.2. |
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap berkarakter |
|
7 |
««««« |
7 |
««««« |
7 |
««««« |
1.1.3. |
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap disiplin |
|
7 |
««««« |
7 |
««««« |
7 |
««««« |
1.1.4. |
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap santun |
|
6,99 |
««««« |
6,95 |
««««« |
7 |
««««« |
1.1.5. |
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap jujur |
|
7 |
««««« |
6,93 |
««««« |
7 |
««««« |
1.1.6. |
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap peduli |
|
7 |
««««« |
6,98 |
««««« |
7 |
««««« |
1.1.7. |
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap percaya diri |
|
7 |
««««« |
7 |
««««« |
7 |
««««« |
1.1.8. |
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap bertanggungjawab |
|
7 |
««««« |
6,97 |
««««« |
6,99 |
««««« |
1.1.9. |
Memiliki perilaku pembelajar sejati sepanjang hayat |
|
7 |
««««« |
7 |
««««« |
7 |
««««« |
1.1.10. |
Memiliki perilaku sehat jasmani dan rohani |
|
7 |
««««« |
6,96 |
««««« |
7 |
««««« |
1.2. |
Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi pengetahuan |
|
1,94 |
« |
5,19 |
«««« |
7 |
««««« |
1.2.1. |
Memiliki pengetahuan faktual, prosedural, konseptual, metakognitif |
|
1,94 |
« |
5,19 |
«««« |
7 |
««««« |
1.3. |
Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi keterampilan |
|
6,66 |
«««« |
6,68 |
««««« |
6,99 |
««««« |
1.3.1. |
Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kreatif |
|
6,24 |
«««« |
6,35 |
«««« |
6,99 |
««««« |
1.3.2. |
Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak produktif |
|
5,73 |
«««« |
5,73 |
«««« |
7 |
««««« |
1.3.3. |
Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kritis |
|
7 |
««««« |
7 |
««««« |
6,99 |
««««« |
1.3.4. |
Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak mandiri |
|
7 |
««««« |
7 |
««««« |
7 |
««««« |
1.3.5. |
Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kolaboratif |
|
7 |
««««« |
7 |
««««« |
6,99 |
««««« |
1.3.6. |
Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak komunikatif |
|
6,99 |
««««« |
6,99 |
««««« |
7 |
««««« |
2 |
Standar Isi |
|
5,64 |
«««« |
5,44 |
«««« |
6,95 |
««««« |
2.1. |
Perangkat pembelajaran sesuai rumusan kompetensi lulusan |
|
5,22 |
«««« |
4,69 |
««« |
6,99 |
««««« |
2.1.1. |
Memuat karakteristik kompetensi sikap |
|
5,49 |
«««« |
5,6 |
«««« |
7 |
««««« |
2.1.2. |
Memuat karakteristik kompetensi pengetahuan |
|
5,31 |
«««« |
5,98 |
«««« |
6,99 |
««««« |
2.1.3. |
Memuat karakteristik kompetensi keterampilan |
|
5,44 |
«««« |
5,87 |
«««« |
7 |
««««« |
2.1.4. |
Menyesuaikan tingkat kompetensi siswa |
|
4,92 |
««« |
2,98 |
«« |
7 |
««««« |
2.1.5. |
Menyesuaikan ruang lingkup materi pembelajaran |
|
4,94 |
««« |
3,01 |
«« |
7 |
««««« |
2.2. |
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dikembangkan sesuai prosedur |
|
6,03 |
«««« |
6,42 |
«««« |
7 |
««««« |
2.2.1. |
Melibatkan pemangku kepentingan dalam pengembangan kurikulum |
|
5,47 |
«««« |
5,93 |
«««« |
7 |
««««« |
2.2.2. |
Mengacu pada kerangka dasar penyusunan |
|
7 |
««««« |
7 |
««««« |
7 |
««««« |
2.2.3. |
Melewati tahapan operasional pengembangan |
|
4,77 |
««« |
5,95 |
«««« |
7 |
««««« |
2.2.4. |
Memiliki perangkat kurikulum tingkat satuan pendidikan yang dikembangkan |
|
6,9 |
««««« |
6,79 |
««««« |
7 |
««««« |
2.3. |
Sekolah melaksanakan kurikulum sesuai ketentuan |
|
5,67 |
«««« |
5,2 |
«««« |
6,86 |
««««« |
2.3.1. |
Menyediakan alokasi waktu pembelajaran sesuai struktur kurikulum yang berlaku |
|
6,99 |
««««« |
6,99 |
««««« |
6,47 |
«««« |
2.3.2. |
Mengatur beban belajar bedasarkan bentuk pendalaman materi |
|
3,94 |
««« |
3,87 |
««« |
6,99 |
««««« |
2.3.3. |
Menyelenggarakan aspek kurikulum pada muatan lokal |
|
4,98 |
««« |
3,37 |
«« |
7 |
««««« |
2.3.4. |
Melaksanakan kegiatan pengembangan diri siswa |
|
6,76 |
««««« |
6,59 |
«««« |
6,99 |
««««« |
3 |
Standar Proses |
|
6,74 |
««««« |
6,66 |
«««« |
6,99 |
««««« |
3.1. |
Sekolah merencanakan proses pembelajaran sesuai ketentuan |
|
6,61 |
«««« |
6,49 |
«««« |
6,99 |
««««« |
3.1.1. |
Mengacu pada silabus yang telah dikembangkan |
|
7 |
««««« |
7 |
««««« |
7 |
««««« |
3.1.2. |
Mengarah pada pencapaian kompetensi |
|
7 |
««««« |
7 |
««««« |
7 |
««««« |
3.1.3. |
Menyusun dokumen rencana dengan lengkap dan sistematis |
|
6,61 |
«««« |
6,14 |
«««« |
7 |
««««« |
3.1.4. |
Mendapatkan evaluasi dari kepala sekolah dan pengawas sekolah |
|
5,83 |
«««« |
5,84 |
«««« |
6,99 |
««««« |
3.2. |
Proses pembelajaran dilaksanakan dengan tepat |
|
6,96 |
««««« |
6,87 |
««««« |
6,99 |
««««« |
3.2.1. |
Membentuk rombongan belajar dengan jumlah siswa sesuai ketentuan |
|
6,99 |
««««« |
6,99 |
««««« |
7 |
««««« |
3.2.2. |
Mengelola kelas sebelum memulai pembelajaran |
|
7 |
««««« |
6,88 |
««««« |
6,99 |
««««« |
3.2.3. |
Mendorong siswa mencari tahu |
|
7 |
««««« |
6,94 |
««««« |
6,99 |
««««« |
3.2.4. |
Mengarahkan pada penggunaan pendekatan ilmiah |
|
6,99 |
««««« |
6,92 |
««««« |
6,99 |
««««« |
3.2.5. |
Melakukan pembelajaran berbasis kompetensi |
|
7 |
««««« |
6,95 |
««««« |
6,99 |
««««« |
3.2.6. |
Memberikan pembelajaran terpadu |
|
6,99 |
««««« |
6,93 |
««««« |
6,99 |
««««« |
3.2.7. |
Melaksanakan pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi; |
|
7 |
««««« |
6,91 |
««««« |
6,99 |
««««« |
3.2.8. |
Melaksanakan pembelajaran menuju pada keterampilan aplikatif |
|
6,99 |
««««« |
6,91 |
««««« |
6,99 |
««««« |
3.2.9. |
Mengutamakan pemberdayaan siswa sebagai pembelajar sepanjang hayat |
|
7 |
««««« |
7 |
««««« |
6,99 |
««««« |
3.2.10. |
Menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas. |
|
7 |
««««« |
6,94 |
««««« |
6,99 |
««««« |
3.2.11. |
Mengakui atas perbedaan individual dan latar belakang budaya siswa. |
|
6,99 |
««««« |
6,9 |
««««« |
6,99 |
««««« |
3.2.12. |
Menerapkan metode pembelajaran sesuai karakteristik siswa |
|
6,99 |
««««« |
6,82 |
««««« |
6,99 |
««««« |
3.2.13. |
Memanfaatkan media pembelajaran dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran |
|
6,42 |
«««« |
6,35 |
«««« |
6,99 |
««««« |
3.2.14. |
Menggunakan aneka sumber belajar |
|
7 |
««««« |
6,71 |
««««« |
6,99 |
««««« |
3.2.15. |
Mengelola kelas saat menutup pembelajaran |
|
7 |
««««« |
6,95 |
««««« |
6,99 |
««««« |
3.3. |
Pengawasan dan penilaian otentik dilakukan dalam proses pembelajaran |
|
6,65 |
«««« |
6,61 |
«««« |
6,99 |
««««« |
3.3.1. |
Melakukan penilaian otentik secara komprehensif |
|
6,99 |
««««« |
6,19 |
«««« |
6,99 |
««««« |
3.3.2. |
Memanfaatkan hasil penilaian otentik |
|
6,17 |
«««« |
7 |
««««« |
7 |
««««« |
3.3.3. |
Melakukan pemantauan proses pembelajaran |
|
6,48 |
«««« |
6,94 |
««««« |
7 |
««««« |
3.3.4. |
Melakukan supervisi proses pembelajaran kepada guru |
|
6,62 |
«««« |
6,01 |
«««« |
7 |
««««« |
3.3.5. |
Mengevaluasi proses pembelajaran |
|
6,72 |
««««« |
6,55 |
«««« |
7 |
««««« |
3.3.6. |
Menindaklanjuti hasil pengawasan proses pembelajaran |
|
6,9 |
««««« |
7 |
««««« |
6,99 |
««««« |