Selamat Datang di Official Web SMA AL HIKMAH MUNCAR

MATERI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

 

MATERI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

SMA AL HIKMAH MUNCAR

TAHUN PELAJARAN 2019/2020

 

 

 


 

 

 

 

GURU BK                 : MAFTUCHIN, S.Ag

NIP      :

 

 

 

Daftar isi

CARA BELAJAR DI SMA

MEMAHAMI KEKUATAN DAN KELEMAHAN DIRI

MENGENAL BAKAT DAN MINAT SISWA

KEUTAMAAN BELAJAR DAN BERILMU

MOTIVASI  BELAJAR

KERJASAMA (TEAM WORK)

CARA-CARA BELAJAR

KELOMPOK TEMAN SEBAYA SEBAGAI WADAH PENYESUAIAN PRIBADI DAN SOSIAL DEWASA

PEMAHAMAN DIRI & POTENSI DIRI

PERANANAN IQ, EQ, AQ DAN SQ DALAM BELAJAR

AKU SUDAH PUBER ATAU BELUM ?

PERKEMBANGAN SEX DEWASA  DAN PENGENDALIAN DIRI

PSIKOLOGI DEWASA

PROBLEM SOLVING I

MOTIVASI  BELAJAR

TATA KRAMA DALAM PERGAULAN

NARKOBA

AKU SUDAH PUBER ATAU BELUM ?

KELOMPOK TEMAN SEBAYA SEBAGAI WADAH

PENYESUAIAN PRIBADI DAN SOSIAL DEWASA

PEMAHAMAN DIRI & POTENSI DIRI

SUKSES MENGATASI KEGAGALAN

TUGAS PERKEMBANGAN DEWASA

 

 

 

 

CARA BELAJAR DI SMA

 Belajar di SMA  pasti berbeda ketika Anda masih duduk di bangku SMP/MTS . Ketika masih di SMP/MTS  belajar lebih karena motivasi dari luar artinya belajar karena disuruh, karena ada PR, karena ada ulangan, karena takut pada orang tua/takut dengan guru, pokoknya belajar bukan karena kesadaran yang datang dari dirinya sendiri sehingga hasilnya kurang optimal.

Ketika Anda sekarang sudah duduk di SMA  didasari oleh motivasi yang datangnya dari dalam, sadar dan ikhlas, tanpa ada paksaan diluar individu sendiri (termasuk paksaan dari orang tua dan guru)

 

A.     Pengertian Belajar

 

Keberhasilan seseorang banyak dipengaruhi oleh bagaimana cara belajar yang dilakukannya. Untuk itu kita harus memahami apa yang dimaksud dengan belajar. Belajar adalah suatu kegiatan yang ditandai adanya perubahan sikap pada seseorang, dari tidak bisa menjadi bisa dari tidak mengerti menjadi mengerti, dari tidak trampil menjadi trampil.

 

Perubahan sikap tersebut mencakup :

§  Perubahan pengetahuan (kognitif) yaitu dari tidak tahu menjadi tahu, ddari tidak bisa menjadi bisa.

§  Perubahan sikap ( Afektif) dari perilaku negatif menjadi perilaku positif.

§  Perubahan ketrampilan ( psikomotor ) dari tidak trampil menjadi trampil.

 

Belajar juga merupakan hasil dari pengalaman dan latihan yang berkelanjutan. Agar belajar efektif dan mendapatkan hasil yang optimal, maka perlu kita perhatikan faktor-faktor yang berkaitan dengan belajar.

 

B.      Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam belajar

 

Sebagaimana telah diuraikan terdahulu, untuk memperoleh belajar yang efektif dan hasil yang optimal, ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam belajar, seperti berikut ini :

1.      Ada niat belajar yang tertanam dalam diri.

2.      Banyak membaca bahan-bahan pelajaran baik buku pegangan yang ditentukan oleh sekolah maupun buku penunjang, sehingga ilmu pengetahuna yang dimiliki semakin luas.

3.      Memperbanyak latihan-latihan, terutama dalam menyelesaikan tugas-tugas pekerjaan sekolah.

4.      Waktu belajar harus diatur sedemikian rupa, agar tidak menimbulkan kejenuhan.

5.      Membuat jadwal belajar latihan latihan serta melaksanakannya dengan penuh disiplin.

6.      Mengkonsentrasikan diri dalam belajar, karena hal ini sangat erat hubungannya dengan daya tangkap.

7.      Tempat belajar perlu diatur sedemikian rupa, agar tercipta lingkungan belajar yang enak dan menyenangkan.

Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal, tempat berlangsungnya proses KBM atau kegiatan belajar mengajar. Keberhasilan belajar disekolah sangat tergantung dari cara belajar yang diterapkan siswa.

 

Berikut ini akan dibahas beberapa cara belajar siswa di sekolah antara lain :

1.      Dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) ada beberapa hal yang perlu diperhatikan siswa, yaitu :

Ø  Menyiapkan diri sebelum guru masuk kelas

Ø  Membiasakan  diri berdo’a sebelum kegiatan belajar dimulai

Ø  Memperhatikan penjelasan guru dengan penuh konsentrasi

Ø  Bertanya jika ada penjelasan guru yang kurang jelas

Ø  Mencatat hal-hal yang penting

Ø  Membuat rangkuman

Ø  Mau berdiskusi dengan teman-teman terhadap materi pelajaran yang sedang dipelajari, sehingga memperoleh pemahaman dan kesamaan pendapat

2.      Belajar mandiri / sendiri

Belajar mandiri merupakan suatu proses belajar yang dilakukan oleh siswa sendiri, membahas materi pelajaran dan dilakukan pada waktu jam-jam kosong serta mendapat tugas dari guru, seperti membaca buku pelajaran, membuat rangkuman, mengerjakan latihan dan lain-lain

3.      Belajar Kelompok

Belajar kelompok merupakan belajar bersama-sama antara beberapa siswa, membahas suatu materi pelajaran yang diberikan oleh gurunya. Dalam kegiatan belajar kelompok biasanya diadakan diskusi kelompok yaitu membahas suatu persoalan bersma-sama dengan menampung dan menerima berbagai pendapat dari teman-teman yang ikut dalam diskusi kelompok, kemudian dijadikan suatu kesimpulan / suatu pendapat.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

MEMAHAMI KEKUATAN DAN KELEMAHAN DIRI

----------------------------------------------------------------------------------------------------

 

Jika kita berdiri di depan cermin yang besar, setinggi tubuh kita dan mencoba mengamati fisik kita, Subhanalloh kita manusia, merupakan mahkluk yang paling sempurna di diciptakan Tuhan YME di dunia ini di bandingkan mahkluk lainnya. Manusia adalah mahkluk yang paling sempurna makhluk ciptaan Tuhan, Pengertian mulia dalam konteks bahasan ini adalah sempurna, baik sebagai makhluk individu maupun sebagai makhluk sosial.

Manusia sebagai makhluk individu artinya antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya berbeda, tidak ada yang sama walau kembar sekalipun tetap memiliki perbedaan. Manusia sebagai makhluk sosial artinya ia tidak bisa sendiri tanpa bantuan orang lain.

Manusia mempunyai ciri-ciri khusus yang berada antara satu dengan lainnya, artinya manusia itu unik, setiap manusia hendaknya memahami keunikannya, coba kita bayangkan berapa banyaknya jumlah penduduk dunia, sejak zaman Nabi Adam AS sampai sekarang ini, itu semua tidak ada yang sama, masing-masing mempunyai keunikan sendiri-sendiri.

Manusia terdiri atas jasmani dan rohani. Jasmani bersifat fisik, yatu badan yang tampak oleh mata lahir kita dan rohani bersifat non fisik atau abstrak, tidak kelihatan oleh mata lahir kita. Setiap orang mempunyai ciri-ciri fisik maupun non fisik. Untuk hal tersebut kadang-kadang kita menyadarinya, kadang-kadang juga kurang menyadarinya, sebaiknya kita bukan saja menyadari ciri-ciri dimaksud tetapi juga memahaminya, karena dengan memahami keduanya berarti kita memahami modal yang ada pada diri kita.

Untuk dapat melihat ciri-ciri fisik, kita bisa langsung melihatnya di depan cermin atau mengamati dan mengukur badan kita, seperti, tinggi dan berat badan, warna kulit dan bentuk muka, mata, hidung, telinga, bibir, leher, kaki, tangan, dada, pinggang serta pinggul. Ukuran baju dan ukuran sepatu juga bisa membantu menggambarkan ciri-ciri fisik.

Ciri-ciri non fisik tidak dapat dilihat secara langsung oleh mata, tetapi memerlukan pemahaman, baik pemahaman diri secara langsung oleh kita sendiri, maupun pemahaman melalui penilaian orang lain, antara lain sifat diri, bakat, minat, hobi, potensi dan kemampuan.

Sifat diri adalah kebiasaan yang dibawa sejak lahir dan cenderung menetap, walaupun demikian bisa berubah, kalau kita berusaha merubahnya. Sifat diri ada dua macam yaitu sifat diri yang positif dan sifat diri yang negatif. Sifat diri positif artinya kebiasaan yang baik-baik cotoh sabar, jujur, ramah rendah hati, hemat, tidak kikir, tegas terbuka (apa adanya), periang, tekun, teliti, cermat dan lain-lain. Sifat diri yang negatif artinya kebiasaan yang tidak baik, contohnya : pemarah, sombong, boros, kikir, malas, iri, jahil, tertutup usil, ceroboh, cerewet, ketus, sembrono, pembohong dan lain sebagainya.

Setiap manusia mempunyai sifat diri yang positif dan yang negatif, kita harus memahami sifat-sifat kita, baik yang positif maupun yang negatif, sebaiknya sifat diri kita yang positif dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari supaya lebih bermanfaat, dan sifat diri kita yang negatif diperbaiki atau diperkecil resikonya, supaya tidak merugikan diri sendiri maupun orang lai.

Bakat ialah anugerah Tuhan YME berupa kemampuan dasar yang masih terpendam yang dibawa sejak manusia dilahirkan ke dunia. Bakat masih berupa bibit atau bahan yang akan berkembang apabila di dukung oleh lingkungan. Tuhan menganugerahkan bakat kepada seseorang dilengkapi dengan minatnya. Minat adalah kecenderungan seseorang atau rasa suka seseorang terhadap sesuatu. Contoh Windi memiliki bakat seni suara; otomatis Windi sejak kecil suka nendengarkan lagu, suka menirukannya, lama-lama suka menyanyi. Kalau ada acara yang menampilkan lagu-lagu, Windi selalu memperhatikan, lantas menirukan.

Ia ingin bisa menyanyi seperti  para penyanyi yang ditontonnya di TV, atau sering di dengarnya di radio. Mula di SD Windi sering latihan menyanyi, kadang-kadang sendiri, kadang-kadang berlatih bersama teman-temannya. Kegiatan tersebut akhirnya menjadi, kegemaran Windi. Melihat hobi Windi demikian itu, guru kesenianya menyampaikan kepada orang tuanya bahwa Windi sangat berpotensi dalam  bidang tarik suara. Potensi artinya kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan. Orang tuanya pun sngat gembira mendengar hal tersebut. Berbagai kesempatan baik latihan-latihan ataupun lomba dalam bidang seni suara yang ada dilingkungan sekolah dan diluar sekolah tidak pernah ditinggalkan oleh Windi. Akhirnya kerja kerasnya membuahan hasil yang patut dibanggakan. Di SMP Windi sering "show" diacara-acara radio ataupun TV. Keberuntungan Windi semakin menanjak setelah ada produser yang menganggap kemampuannya. Kemampuan artinya  kecakapan yang telah diperoleh melalui latihan-latihan. Akhirnya Windi bersama 2 orang rekannya membentuk group yang sekarang dikenal dengan "Trio Prety" prestasi Windi semakin melejit bersama Trio Pretynya setelah ia masuk ke SMA. Prestasi artinya kemampuan dalam bidang tertentu yang telah dioptimalkan Windi kini sedang naik daun, keharuma namanya bukan saja terkenal di bilangan negeri ini sendiri, tapi juga sampai ke manca negara.

Bagaimanakan caranya kita mengetahui bakat, minat dan kemampuan yang ada pada diri kita ? jawabannya yaitu dengan "Pemahaman diri". Pemahaman diri adalah suatu proses memahami diri sendiri tentang kelebihan dan kekurangan yang dimiliki.

Melihat bakat dan minat yang telah dianugerahkan Tuhan kepada kita, tidak bisa dengan teropong atau kaca pembesar, tetapi harus dengan pemahaman diri. Biasanya yang kita fahami lebih dulu adalah minat. Kita suka bidang apa, tentang apa, melakukannya bagaimana ? Setelah diketahui, lalu coba dilatih, terus dilakukan berulang-ulang dengan sabar dan tekun hingga hasilnya kelihatan. Kalau anda berbakat dalam bidang itu, anda akan merasa senang dalam hal tersebut. Menjajagi bakat memerlukan waktu dan proses yang cukup lama. Semakin banyak dan sering dilatih, bakat kita akan lebih cepat tampak. Bakat kita akan  tampak melalui beberapa tahapan. Mula-mula berupa potensi. Kalau hal ini dilatih terus dan mendapat dukunga dari lingkunga maka aka muncul menjadi kemampuan. Kemampuan dioptimalkan lagi akan menjadi prestasi.

Keadaan fisik dan hal-hal yang termasuk kekuata non fisik adalah merupakan modal dasr dari kita untuk mengembangkan diri, meningkatkan kemampuan dan prestasi. Hal-hal yang termasuk kelemagan non fisik perlu diperbaiki agat tidak menghambat.

 

a.      Tulislah ciri-ciri fisik anda pada format berikut ini

 

No.

Keadaan Fisik Saya

Ciri-Ciri

1

Usia saya sekarang

 

2

Berat badan saya

 

3

Tinggi badan Saya

 

4

Golongan darah saya

 

5

Warna kulit saya

 

6

Warna rambut saya

 

7

………………………

 

 

 

 

b.      Tulislah Sifat-sifat dirimu, kemudian diskusikan dengan teman-temanmu, hasilnya kamu tulis pada format bertikut ini :

 

No

Sifat yang ada pada diri saya

Penilaian teman-teman saya

Tini

…………

………

……

1

Hemat

Ya

…………

………

……

2

Kasar

Tegas

…………

………

……

3

Ramah

Kadang-kadang

…………

………

………

4

 

 

 

 

 

5

 

 

 

 

 

6

 

 

 

 

 

7

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

MENGENAL BAKAT DAN MINAT SISWA

--------------------------------------------------------------------------------------------------

 

A.  Mengenal Bakat

 

            Bakat didefinisikan sebagai kemampuan alamiah atau bawaan untuk memperoleh pengetahuan atau keterampilan yang relative bisa bersifat umum (misalnya bakat intelektual umum) atau khusus (bakat akademis khusus). Bakat khusus disebut juga talent. Bakat memungkinkan seseorang untuk mencapai prestasi  dalam bidang tertentu, akan tetapi diperlukan latihan, pengetahuan, pengalaman dan dorongan atau motivasi agar bakat itu dapat terwujud. Bakat yang dimiliki seseorang tidak sama antara satu dengan lainnya. Ada orang yang berbakat pada ilmu alam, tetapi tidak berbakat pada ilmu social, ada yang berbakat di bidang olahraga, tetapi tidak berbakat di kesenian, ada yang berbakat di bidang kesenian, tetapi tidak berbakat di keterampilan. Bakat yang dimiliki seseorang merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar.

Macam-macam bakat di klasifikasikan menjadi sepuluh, yaitu ;

1. Intellegensi (kemampuan belajar secara umum), yaitu merupakan kemampuan menangkap suatu pengertian atau memahami instruksi dan dasar suatu prinsip kemampuan menguraikan suatu mendapat dan membuat keputusan.

2. Bakat verbal merupakan kemampuan  untuk  mengartikan  kata – kata  dan menggunakannya secara efektif.  Kemampuan memahami bahasa, paham akan hubungan antar kata-kata, memahami arti dari kalimat dalam keseluruhan kalimat dan paragraph.

3.  Bakat numerik, kemampuan mengerjakan tugas hitungan secara cepat (terkait dengan kemampuan menyelesaikan tugas-tugas matematika, ilmu alam, kimia dan sejenisnya

4.  Bakat skolastik, kemampuan dalam mengkombinasikan kata-kata dengan angka.

5.  Bakat relasi ruang, kemampuan berfikir visual dan memahami benda-benda yang mempunyai tiga dimensi. Kemampuan untuk mengenal jumlah, hubugan-hubungan dari benda-benda dalam ruangan

6.  Bakat mekanik, kemampuan memahami prinsip-prinsip umum ilmu pengetahuan alam, tata kerja dalam perkakas sederhana, mesin dan peralatan lainya.

7.  Bakat abstrak, merupakan  kemampuan  dalam  memecahkan  masalah - masalah dengan menggunakan diagram, pola atau rancangan, disajikan dalam ukuran, bentuk dan posisi.

8.  Bakat bahasa, merupakan kemampuan dalam penalaran analisi bahasa, misalnya untuk jurnalistik, stenografi, penyiaran, editing, hukum, pramuniaga dan lain-lain.

Ada beberapa sebab mengapa seseorang tidak dapat memujudkan bakat-bakatnya secara optimal. Adapun sebab-sebabnya sebagai berikut :

1. Faktor diri sendiri. Misalnya, seseorang tidak atau kurang berminat untuk mengembangkan bakat-bakat yang ia miliki, atau kurang termotivasi untuk mencapai prestasi yang tinggi, atau mungkin pula mempunyai kesulitan atau masalah pribadi sehingga ia mengalami hambatan dalam pengembangan diri dan berprestasi.

2. Faktor lingkungan, misalnya orang tuanya kurang mampu untuk menyediakan kesempatan dan sarana pendidikan yang ia butuhkan atau ekonomi cukup tetapi kurang member perhatian terhadap pendidikan anaknya.

 

B.  Mengenal Minat

Minat adalah sesuatu keadaan dimana seseorang menaruh perhatian pada sesuatu dan disertai keinginan untuk mengetahui, memiliki, mempelajari dan membuktikan. Minat terbentuk setelah diperoleh informasi tentang obyek atau kemauan dan keterlibatan perasaan, diiringi perasaan senang, terarah pada objek atau kegiatan tertentu dan terbentuk oleh lingkungan.

Ada beberapa macam karakteristik minat, antara lain :

1.  Minat menimbulkan sikap positif terhadap suatu obyek

2.  Adanya sesuatu yang menyenangkan yang timbul dari sesuatu obyek

3. Mengandung suatu penghargaan menimbulkan keinginan atau gairah untuk mendapatkan sesuatu yang menjadi keinginan atau gairah untuk mendapatkan sesuatu yang menjadi minatnya.

Minat pada dasarnya dapat dibentuk dalam hubungannya dengan obyek. Yang paling berperan dalam pembentukan minat selanjutnya dapat berasal dari orang lain, meskipun minat dapat timbul dari dalam dirinya sendiri. Adapun pembentukan minat dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut :

1. Memberikan informasi yang seluas-luasnya, baik keuntungan maupun kerugian yang ditimbulkan oleh obyek yang dimaksud. Informasi yang diberikan dapat berasal dari pengalaman, media cetak, media elektronik.

2. Memberikan rangsangan, dengan cara memberikan hadiah berupa barang atau sanjungan yang dilakukan individu yang berkaitan dengan obyek

3.  Mendekatkan individu terhadap obyek, dengan cara membawa individu kepada obyek atau sebaliknya mengikutkan individu-individu pada kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh obyek yang dimaksud.

4.  Belajar dari pengalaman.

Kelompok minat ini dibedakan atas keterkaitan orang terhadap bidang-bidang pekerjaan. Ada tiga penggolongan faktor minat, yaitu :

1.  Minat profesinal, di dalam kelompok minat ini dikenali tiga jenis minat yaitu :

a.  Minat ilmiah, mengacu ke kesukaan orang pada hal-hal yang bersifat keilmuan : teori, penelitian, kerja laboratorium, desain, ilmu sosial.

b. Minat ekspresi aestetis, berkenaan dengan keaktifan orang dalam kegiatan aestetis menabuh gamelan, menulis karya sastra, menari atau bermain lenong.

c. Minat  kesejahteraan  sosial, peduli akan orang  lain ( peri keadaannya, kesehatannya, kesejahteraannya) suka membantu orang lain, suka member penjelesan kepada orang lain.

2.  Minat komersial, di dalam kelompok minat ini dikenali dua jenis minat, yaitu :

a. Minat pada pekerjaan - pekerjaan di dunia usaha ( bisnis ) atau bidang perdagangan, mengacu ke pelaku bisnis yang utama. Minat pada pekerjaan ini menyukai kegiatan jual beli, suka melakukan sesuatu yang ada hubungannya dengan dunia perdagangan.

b. Minat pada pekerjaan perkantoran di dunia bisnis itu. Minat pada pekerjaan ini menyukai pekerjaan-pekerjaan seperti hitung dagang, pembukuan, kesekretariatan, akuntansi atau perbankan.

3.  Minat kegiatan fisik, ada tiga golongan minat ini, yaitu :

 a. Minat mekanik, orang yang memiliki minat mekanik menyenangi pekerjaan-pekerjaan permesinan atau yang ada hubungannya dengan soal-soal mesin seperti menemukan alat mesin baru, menjalankan mesin, memperbaiki mesin.

b. Minat kegiatan luar, berkenaan dengan  kesukaan  orang  akan  pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan di luar rumah atau alam sekitar, misalnya petani, nelayan, peternak, pengawas bangunan dan sebagainya.

c.  Minat aviasi, berkenaan dengan pengetahuan tentang penerbangan

 

 

KEUTAMAAN BELAJAR DAN BERILMU

----------------------------------------------------------------------------------------------------

 

A.     Pentingnya Berilmu

Dalam memposisikan kedudukan ilmu, ajaran agama menempatkannya sebagai hal yang penting dan utama. Hal ini dikarenakan ilmu merupakan ukuran bagi kualitas hidup manusia. Selain itu, pesatnya perkembangan ilmu menjadi aset pembangunan, serta berfungsi sebagai pilar kebudayaan.

Terkaitnya dengan tujuan hidup manusia, baik di dunia maupun akhirat, ilmu sangat berperan dalam mewujudkannya. Isyarat ini diberikan Nabi Muhammad SAW. dengan sabdanya,

"Barang siapa yang ingin mendapatkan kesuksesan hidup di dunia dituntut untuk menguasai ilmu pengetahuan, dan barang siapa yang ingin mendapatkan kebahagian akhiratnya dituntut untuk menguasai ilmu pengetahuan, dan barang siapa yang ingin mendapatkan kesuksesan dan kebahagiaan keduanya juga dituntut untuk menguasai ilmu pengetahuan."

Dari hadis di atas, jelas ajaran Islam menempatkan ilmu sebagai salah satu alat untuk mencapai kebahagaian di dunia, maupun di akhirat. Bahkan sejak awal kelahirannya, agama Islam telah menghargai ilmu dan akal. Secara tegas hal tersebut dinyatakan dalam Al - Qur'an dengan turunnya ayat pertama yang berisi perintah membaca. Perintah ini mengandung makna untuk mencari ilmu. Selain itu, Nabi mendorong umatnya untuk menuntut ilmu sepanjang hidupnya, selama ada kesempatan, meskipun dengan cara merantau ke negeri Cina. Dengan demikian, segala macam ilmu boleh dicari, dan dipelajari asalkan mendatangkan manfaat bagi dirinya, dan bagi orang lain.

Dengan ilmu yang dimilikinya, seseorang akan dihormati dan semakin bertambah tinggi derajatnya di hadapan Allah. Sahabat Ali ketika oleh 10 orang yang ingin mengujinya ditanya,”Manakah yang lebih utama: ilmu atau harta,” dengan tegas dan argumentative dia menjawab, jelas ilmu yang lebih utama karena dengan :

1.       Ilmu merupakan warisan para Nabi, sedangkan harta adalah warisan Qarun, Fir’aun dan orang – orang serakah dan durhaka lainnya;

2.       Ilmu akan senatiasa menjaga pemiliknya, sedangkan harta harus selalu dijaga pemilkinya; Hartawan cenderung punya banyak musuh, sedangkan ilmuan biasanya punya banyak teman;

3.       Apabila digunakan, harta berkurang, sedangkan ilmu akan bertambah;
Pemilik harta cenderung memperoleh predikat yang jelek – jelek (pelit, angkuh, dan sebagainya), sedangkan pemilik ilmu cenderung memperoleh predikat yang baik – baik;

4.       Harta harus dijaga dari pencuri, sedangkan ilmu tidak;

5.       Orang yang memiliki harta akan banyak dihisab pada hari Kiamat, sedangkan orang yang memiliki ilmu akan memperoleh pertolongan karena ilmunya itu;

6.       Harta mengalami kerusakan, sedangkan ilmu sebaliknya;

7.       Harta membuat hati keras, sedangkan ilmu menyinari hati;

8.       Harta mengantarkan pemiliknya menganggap dirinya tuhan, sedangkan ilmu membuat pemiliknya merasa sebagai hamba.

 

Pentingnya Belajar Menuntut Ilmu

BELAJAR. Mendengar kata ini saja sebagian orang sudah merasa ”alergi”. Yang terbayang dibenak adalah setumpuk buku tebal yang membosankan. Banyak orang juga beranggapan bahwa mereka sudah lama lulus dari sekolah, jadi untuk apa belajar. Orang-orang tersebut berpikir demikian karena mereka tidak melihat ataupun belum menikmati manfaat dahsyat dari kegiatan ”belajar”. Dengan banyak ”belajar” kita menjadi orang yang memiliki banyak pengetahuan. Orang sekitar kita pun akan melihat dan merasakan ”aset” pengetahuan yang kita miliki, sehingga mereka akan datang kepada kita untuk mendapatkan ”solusi” yang mereka cari.

Belajar adalah proses untuk mengerti sesuatu. Belajar dan mengajar ilmu sama pentingnya. Keduanya tidak bisa dipisah-pisahkan. Orang yang merasa tidak mempunyai ilmu wajib menuntut ilmu. "Seseorang itu tidaklah akan dilahirkan dalam keadaan pandai. Jadi, ilmu pengetahuan itu pastilah harus diusahakan dengan belajar" (Muhammad Jamaluddin Alqasimi Addimasyqi, terjemahan. Moh. Abdai Rathamy, 1973:19). Jika dalam hidup dan kehidupan di dunia ini tidak ada ilmu, manusia kehilangan arah panutan dalam berprilaku sehingga dalam hidupnya benar - benar seperti bintang.

Dengan ilmu yang dimilikinya seseorang mampu menerjemahkan, memahami, dan meneliti, serta dapat mengetahui yang benar dan yang salah. Juga mampu membedakan barang yang halal, dan yang haram. Selain itu juga mampu memilah mana yang wajib dan mana yang sunat.

Pengalaman (terutama kegagalan, kesuksesan, kesalahan) adalah guru yang terbaik. Jadi, jangan pernah melewatkan kesuksesan yang kita raih, kegagalan yang kita alami, dan kesalahan yang kita lakukan tanpa memetik pengalaman dari hal-hal tersebut. Tetapi waktu kita untuk belajar dari pengalaman sangat terbatas. Kita tidak akan bisa memanfaatkan semua waktu yang kita dapatkan untuk mempelajari semua yang kita perlukan. Untuk itu, kita perlu belajar cerdas dan bijak. Yang bisa kita lakukan antara lain adalah belajar tidak hanya dari pengalaman kita sendiri, terutama adalah belajar dari pengalaman orang lain. Banyak cara yang bisa dilakukan, antara lain adalah membaca biografi orang-orang sukses.

Di dunia yang bergerak cepat, banyak perubahan terjadi. Untuk mengendalikan perubahan ini, kita perlu belajar. Tanpa belajar, kita tidak bisa mengejar perubahan tersebut. Dengan belajar pun, jika tidak dilakukan dengan kecepatan yang sesuai dengan kecepatan perubahan tersebut, belum tentu juga kita dapat bertahan. Jadi, belajar sudah merupakan suatu keharusan, tetapi yang lebih diperlukan adalah belajar untuk sukses, yaitu belajar dengan menerapkan strategi belajar efesien, efektif dan bijak. Selamat belajar!!!!!!

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

MOTIVASI  BELAJAR

-----------------------------------------------------------------------------------------------

 

Hari-hari pertama di kelas XI  atau kelas XII  adalah suatu kebanggan tersendiri, karena telah berhasil melampaui perjuangan yang cukup berat. Namun hasil yang telah dicapai tersebut sekarang harus dipertanggungjawabkan. Perjuangan belum akhir, dimana kita harus mengakhiri masa belajar SMP dan untuk kemudian melanjutkan ke SMA/MA atau SMK, Perguruan Tinggi, Bekerja dan seterusnya. Pada prinsip sepanjang hidupnya manusia akan menghadapi perjuangan, dan untuk dapat melampaui setiap perjuangan perlu adanya semangat atau motivasi. Perhatikan ilustrasi berikut :

1.      Ani ingin menjadi dokter, maka setiap hari Ani selalu berusaha menyiapkan diri dengan seabik-baiknya mulai dari belajar, mengerjakan tugas-tugas, latihan soal, membuat catatan, diskusi/belajar kelompok, sampai berusaha memahami bagaimana seharusnya berkepribadian seorang dokter, disamping selalu berdoa dan rajin beribadah. Karena kerja kerasnya  itu maka Ani selalu mendapat peringkat terbaik disekolahnya. Keinginan yang kuat ANi dapat memotivasi dirinya dalam belajar.

2.      Roni mempunyai kegemaran main gitar. Ia ingin sekali memiliki gitar, tetapi tabungannya belum cukup. Mengetahui hal tersebut orang tua ROni mengatakan bahwa kalau ingin dibelikan gitar, nanti kalau naik kelas dan nilainya dapat mencapai peringkat 5 besar. Mendengar kata-kata ayahnya, Roni menjadi tambah semangat belajarnya. Ia betul-betul belajar keras dan berdoa agar memenuhi harapan orang tuanya. Contoh diatas memberikan gambaran bahwa semangat belajar ROni timbul karena factor luar, yaitu ingin mendapat  gitar dan ingin memenuhi harapan orang tuanya.

3.      Rudi adalah anak pertama dari tiga bersaudara, adiknya masih kecil-kecil, Rudi adalah harapan satu-satunya orang tuanya yang akan dapat membantu ekonomi keluarga. Tapi sayangnya Rudi mempunayi pandangan yang berbeda dengan orang tuanya. Sebagai anak yang mulai berangkat Dewasa , ia ingin ‘gaul’ seperti teman-temannya. Dengan dalih kebebasan, ia tidak segan-segan membantah nasehat orang tuanya. Hampir setiap hari ia ‘nongkrong’ bersama teman-temannya, kadang-kadang sampai larut alam, sehingga paginya malas untuk masuk sekolah. Kalau sudah demikian itu ia terus bolos sekolah, juga tidak pulang ke rumah, melainkan jalan-jalan kebeberapa tempat hiburan. Suatu hari ditanya oleh guru pembingan kenapa tidak masuk sekolah, jawabnya sederhan yaitu ‘malas’

Memperhatikan cerita Rudi, timbul pertanyaan “kenapa Rudi malas?” Rudi malas karena pada dirinya ridak ada motivasi. Mengapa tidak ada motivasi ? Jawabnya adalah karena Rudi :

a.      TIdak mempunyai tujuan/cita-cita yang jelas dan kuat.

b.      Tidak memahami keinginan orang tuanya

c.       Tidak memahahi bahwa hidup itu penuhh kesulitan

d.      Tidak memahami aturan dan tata tertiib sekolah

e.      Tidak memahami diri (tugas dan kewajiban sendiri

Dari beberapa ilustrasi dapat diketuhi bahwa motivasi sangat diperlukan dalam mencapai suatu tujuan. Juga dapat diketahui bahwa motivasi ada yang berasal dari dalam diri dan ada yang berasal dari luar diri.

Adapun factor-faktor yang harus diperhatikan dalam mengembangkan motivasi belajar adalah :

-          Setiap usaha belajar perlu ditetapkan niat dan tujuan yang jelas

-          Merencanakan kegitan belajar sebaik-baiknya

-          Memahami setiap hambatan yang dihadapi dalam belajar.

-          Berdoa untuk keberhasilan

-          Selalu mawas diri dan mengembangkan kesadaran untuk lebih memahami diri. Semakin dalam pemahaman diri seseorang semakin besar semangata yang akan muncul.

-          Mau menerima masukan dari orang lain

-          Memahami norma-norma tentang belajar yang baik

-          Mempunyai rencana masa depan.

Motivasi harus selau ada dan dipelihara, agar senantiasa hidup menggelora didalam jiwa kita semuanya. Kalau kita kehilangan semangat, badan rasanya lemah, malas, tidak bergairah, tidak berdaya, bahkan merasa tidak berharga. Sungguh ini sangat merugikan. Jadi motivasi sangat diperlukan untuk keberhasilan seseorang dalam belajar adalah idaman setiap orang dalam berusaha. Agar kita memahami usaha-usaha apakah yang perlu diperhatikan, perhatikan hal-hal berikut ini :

A.      Persyaratan akademis, meliputi :

1.      Hasil ulangan yang diperoleh sudah tuntas/lulus

2.      Kehadiran disekolah hendaknya sesuai dengan ketentuan

3.      Konsentrasi belajar baik dirumah maupuan di sekolah

4.      Kesehatan fisik maupun mental yang menunjang kegiatan belajar

5.      Kelengkapan catatan pelajaran

6.      Mengerjakan tugas (PR) dengan baik

B.      Persyaratan Budi Pekerti, meliputi :

1.      Kelakuan :

-          Ketaatan terhadap tata tertib sekolah

-          Bersikap santun dan ramah kepada guru/karyawan sekolah

-          Menjalin hubungan baik dengan teman sebaya

-          Menperhatikan pelajaran

2.      Kerajinan

-          Kehadiran dalam kegiatan belajar mengajar

-          Kehadiran dalam kegiatan ekstra  kurikuler

-          Aktif mengikuti kegiatan peringatan hari-hari besar nasional maupun agama

-          Kehadiran dalam kegiatan upacara bendera

-          Mengerjakan PR atau tugas-tugas lain dari guru.

-          Kelengkapan dan kerajinan buku catatan

3.      Kerapian/kebersihan

-          Memakai seragam lengkap sesuai ketentuan

-          Memakai pakaian bersih dan rapi

-          Rambut di sisir rapi, tidak mengenakan pewarna rambut.

-          Menjaga keberhasilan diri dan lingkungannya.

-          Buku-buku pelajaran diampul rapid an bersih

-          Membuang sampah ditempatnya.

C.      Faktor ‘X’

Untuk dapat naik kelas, selain memperhatikan persyaratan akademis dan budi pekerti masih ada hal lain yang menentukan yaitu factor ‘X’. Manusia hanya dapat berusaha, tetapi Tuhan Yang Maha Esa jualah yang menentukan usaha kita berhasil atau tidak, itulah sebabnya dengan factor ‘X’. Oleh karena itu setelah kita memperhatikan semua usaha, sebaiknya kita selalu berdoa baik sebelum maupun sesudah belajar, dan setiap selesai sembahyang, agar Tuhan Yang Maha Esa senantiasa member petunjuk dan kemudahan kepada kita serta meridhoi semua yang telah kita lakukan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

KERJASAMA (TEAM WORK)

--------------------------------------------------------------------------------------------------

1. Pentingnya Kerjasama

            Manusia terlahir di dunia selain sebagai makhluk individu maupun sebagai mahkluk social, maksudnya dalam kehidupan ini tak akan terlepas bagi seorang individu mempunyai hak-hak dan kewajibannya untuk diri sendiri berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa dan sebagai makluk social tak akan terlepas hubungannya membutuhkan dengan manusia lainnya.

            Dalam menjalani kehidupan sebagai makluk individu maupun social, sekiranya selalu perlu dukungan kerjsama dalam menyelesaikan tugas ataupun perkejaan dapa saja yang dibebankan kepada diri kita untuk pencapaian tujuan bersama. Bagaimana aga kita dapat memikat orang lain mengikuti cara berfikir kita ? Aga dapat menemukan suatu kesepakatan dan dapat muali mewujudkan kerjsama diantaranya sebagai berikut :

a.Satu-satunya cara memperoleh manfaat sepenuhnya dari perdebatan adalah menghindarinya.

b. Membina Team Work

Tips Memperoleh Kerjasama

Hindari Debat Usir

Hormati Pendapat Orang Lain, Hindari mengatakan “kamu salah”

Jika Anda slah aku dengan simpatik

Mulai dengan cara yang ramah

Mulai dengan hal-hal yang disepakati bersama

Ajak orang lain berbicara banyak

Buatlah agar usulan pendapat datang dari orang tersebut

Cobalah dengan tulus melihat masalah dari sudut pandang orang lain

Himbaulah dengan motif yang mulia

Dramatisir ide Anda

Beri tantangan

 

c. Komitmen untuk mendapatkan kerjasama yang antusias dengan :

Mempelajari prinsip-prinsip “ mendapatkan kerjasama yang antusias “

Mengenali kesempatan di mana kita dapat meningkatkan hubungan dengan orang lain

Mempelajari bagaiman menciptakan hubungan dnegan win-win solution

 

TIPs

Besikaplah tulus, jadilah sederhana dalam kata-kata, perilaku dan gerakan. Buatlah orang lain senang saat Anda member perintah. Jika Anda dapat membuat orang tertawa, Anda dapat mebuatnya berfikit dan mebuatnya menyukai dan mempernaya Anda

 

 

2.  Latihan Kerjasama

Mendapatkan kerjasama yang antusias :

Mempengaruhi orang lain melaluai kepercayaan dan rasa hormat

Memcapai kerjasama, bukan sekedar menuruti kemauan orang lain

Menemukan kekuatan dari mencari titik kesepakatan dengan orang lain

TIPs

Orang-orang yang mengatakan sesuatu tidak dapat mengganngu orang-orang yang sedang sibuk melakukan hal tersebut. Setiap saati adalah waktu yang tepat untuk melakukan hal yang tepat.

 

Menetapkan hubungan dengan orang lain :

Menjadi lebih tulus dan ikhlas dalam interaksi pribadi dengan lain

Melihat bagaimana penerapan prinsip-prinsip human relations yang konsisten meningkatkan buah dari hubungan dnegan orang lain.

Menentukan bagaimana hubungan kita dengan orang lain membantu kita bergerak menuju visi kita.

 

 

 

TIPs

Temuan terbesar dari generasi saya adalah bahwa manusia dapat mengubah hidup mereka dengan mengubah sikap pikirnya.

 

 

 

 

CARA-CARA BELAJAR

--------------------------------------------------------------------------------------------------

 

Belajar merupakan suatu proses, artinya merupakan suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan secara berurutan. Hakekat belajar adalah pembahan. Belajar bisa dilakukan dimana saja, kapan saja, dalam situasi apa saja. Sambil tiduran, duduk, berdiri. Bisa di ruang tamu, di kamar, di garasi, di teras, di gunung ataupun di kuburan. Namun untuk memperoleh hasil yang maksimal dan optimal, belajar memerlukan persyaratan-persyaratan tertentu. Agar belajar bisa efektif yakni mencapai hasil yang diinginkan. Caranya harus mengikuti aturan. Sebab efektivitas belajar sangat dipengaruhi oleh 3 faktor:

  1. Faktor dari dalam diri anak
  2. Faktor dari luar diri anak
  3. Faktor dari materi belajar

Ketiganya saling menentukan hasil akhir dari proses belajar.

Faktor dari dalam diri anak adalah faktor yang mempengaruhi proses belajar yang meliputi seperti berikut ini:

  1. Faktor jasmani/fisik

a.      Keadaan kesehatan anak

b.      Tingkat kesegaran tubuh

c.       Kelengkapan tubuh (adanya cacat tubuh)

d.      Penyakit yang diderita

e.      Ketercukupan akan gizi

  1. Faktor rohani/psikis

a.      Tingkat konsentrasi dalam belajar

b.      Tingkat intelegensi/kecerdasan

c.       Adanya bakat/kemampuan khusus

d.      Adanya minat terhadap mata pelajaran

e.      Adanya keseimbangan kepribadian

f.        Adanya dorongan ingin tahu

g.      Kematangan belajar

Antara faktor fisik dan faktor psikis saling menunjang, saling melengkapi, dan sama-sama penting. Kondisi fisik yang sehat, dalam keadaan segar, organ tubuh lengkap dan berfungsi dengan baik serta gizi yang cukup adalah persyaratan ideal proses belajar dapat optimal. Sebaliknya dengan badan yang sedang sakit tentu proses belajar tidak berlangsung. Tubuh sehabis beraktivitas seperti sekolah atau olah raga tentu lelah, untuk itu diperlukan proses penyegaran, yaitu mandi dan makan. Bila sudah segar, baru melakukan aktivitas belajar. Kelengkapan organ tubuh, khususnya. pancaindra sangat berpengaruh dalam proses belajar. Di samping organ tubuh yang lengkap juga dapat berfungsi dengan memberikan kesan yang lengkap dari suatu objek.

Diantara aspek psikologis, intelegensi memegang peranan yang sangat penting. Intelegensi yang tinggi akan mempercepat proses belajar. Hal ini bukan berarti aspek psikologis yang lain tidak penting. Aspek psikologis seperti minat, konsentrasi, dan yang lain juga penting. Minat terhadap suatu mata pelajaran akan mendorong anak melakukan usaha belajar, dengan sukarela. Konsentrasi belajar merupakan hasil dari terpenuhinya persyaratan belajar yang efektif. Untuk mencapai konsentrasi dalam belajar, diperlukan persyaratan sebagai berikut:

1.      Tubuh dalam keadaan sehat, tidak sedang sakit

2.      Tubuh dalam keadaan segar, tidak kelelahan

3.      Ada minat terhadap materi yang dipelajari

4.      Suasana lingkungan bebas dari gangguan/ancaman

Dengan dipenuhinya persyaratan-persyaratan tersebut, maka kita akan dapat memusatkan perhatian dalam satu hal. Untuk mencapai konsentrasi tingkat tinggi, perlu selalu berlatih. Perhatian akan terpecah bila ada 2 atau tiga objek yang sama-sama menarik perhatian. Dalam belajar usahakan mengesampingkan objek-objek lain. Meskipun mendengar atau melihat objek lain “cuekin aja”. Hanya satu yang kita perhatikan yaitu materi yang sedang kita pelajari.

Selain faktor yang bersumber dari subjek belajar, kegiatan dan hasil belajar juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Lingkungan turut menentukan hasil belajar, sebab anak akan selalu berinteraksi dengan lingkungan dalam proses belajar. Faktor yang berasal dari lingkungan itu antara lain seperti berikut:

1.      Tempat belajar

2.      Fasilitas belajar

3.      Situasi keluarga

4.      Keadaan lingkungan masyarakat

5.      Dukungan orang tua

6.      Pengaruh teman sebaya

7.      Waktu yang tersedia, dan lain-lain

Tempat terjadinya proses belajar perlu diperhatikan persyaratannya. Untuk ruang kelas perbandingan luas dan jumlah siswa harus diperhatikan, jarigan terlalu sumpek. Ruang kelas selain memperhatikan perbandingan luas, harus ada ventilasi udara yang cukup, sinar matahari yang cukup.

Pemilihan lingkungan sekolah sebaiknya jauh dari jalan raya, pasar, atau tempat umum lainnya, sehingga suasana kelas terbebas dari suara bising. Untuk tempat belajar di rumah sebaiknya menggunakan kamar belajar. Di dalam kamar belajar harus diperhatikan penerangannya, minimal ada 2 yakni lampu kamar yang di atas, dan lampu baca yang di meja. Belajar di rumah memang bisa dilakukan di mana saja seperti di teras, ruang tamu, dapur, ruang keluarga, dan sebagainya.

Namun tempat-tempat itu sangat rentan terhadap gangguan. Liat anak sedang konsentrasi, tiba-tiba ada tamu, secara otomatis anak yang belajar di ruang tamu akan terganggu.

Fasilitas belajar, khususnya proses belajar ketika di rumah sangat diperlukan, semakin banyak fasilitas yang tersedia maka semakin mempermudah proses belajar. Fasilitas yang perlu disediakan antara lain seperti berikut:

  1. Meja belajar dan kursinya
  2. Buku-buku paket dan buku penunjang seperti kamus bahasa, kamus fisika, kumpulan rumus-rumus, dan lain-lain
  3. Perlengkapan menulis yang memadai seperti bolpoint, pensil, jangka, penggaris, busur, spidol warna, stabilo, tipex, dan lain-lain
  4. Adanya alat peraga pendidikan
  5. Alat bantu elektronik, seperti kalkulator dan komputer

Situasi dalam keluarga akan sangat mempengaruhi kegiatan belajar anak. Suasana keluarga yang utuh dan harmonis akan membawa ketenangan anak dalam belajar. Sebaliknya kondisi keluarga yang tidak utuh dan penuh masalah akan membawa anak pada sikap yang pesimis. Jumlah anggota keluarga yang terlalu banyak, akan sulit dicapai ketenangan belajar. Sikap orang tua terhadap pendidikan akan mempengaruhi perhatian dan tanggung jawabnya. Orang tua yang memiliki kesadaran tinggi akan kebutuhan pendidikan bagi anak-anaknya akan memberi perhatian yang tinggi dan tanggung jawab yang besar.

Lingkungan masyarakat akan mempengaruhi kegiatan belajar anak. Suatu lingkungan perumahan yang tenang dan teratur akan merangsang anak untuk lebih berkonsentrasi di dalam belajar. Pemberlakuan jam belajar masyarakat secara konsisten tentu berpengaruh positif terhadap sikap belajar anak. Misalnya jam belajar masyarakat pukul 18. 00 s. d 21, 00. Anggota masyarakat secara konsisten memberi kesempatan kepada anak-anak untuk belajar. Tidak ada yang main gitar di gang, bermain karambol, bermain kartu, memutar lagu keras-keras, dan sebagainya.

Teman sebaya mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap proses belajar anak. Tanpa dipungkiri, anak menaruh minat yang besar terhadap teman sebaya. Sebagai orang tua perlu secara selektif membantu anak memilih lingkungan pergaulan teman sebaya yang positif. Diantara teman sebaya akan terbentuk norma-norma tersendiri, status, dan prestise yang khas. Bila anak telah masuk dalam suatu kelompok teman sebaya yang normanya berorientasi pada prestasi, maka proses belajar akan lebih berhasil. Sedangkan bila anak telah masuk ke dalam kelompok teman sebaya yang normanya berorientasi pada hal-hal lain, maka belajar akan dikesampingkan. Misalnya kelompok Dewasa  yang suka ngebut. Mereka hanya menaruh minat pada motor.

Waktu yang tersedia akan mempengaruhi hasil belajar. Untuk menguasai suatu materi pelajaran, setiap anak memerlukan waktu yang tidak sama. Untuk itu sebaiknya anda belajar sesuai kecepatan masing-masing. Anak perlu merancang waktu belajar yang disesuaikan dengan kesibukannya. Membantu orang tua dapat dijadikan selingan agar otak tidak jenuh. Olah raga dapat dijadikan sarana rileksasi.

Materi pelajaran yang dipelajari turut mempengaruhi kegiatan belajar dan hasil belajarnya. Faktor ini meliputi seperti berikut ini:

  1. Tingkat kesulitan materi pelajaran
  2. Sistem penyajian
  3. Penggunaan bahasa pengantar
  4. Penggunaan metode yang cocok
  5. Kesesuaian dengan usia anak
  6. Adanya alat peraga

 

 

KELOMPOK TEMAN SEBAYA SEBAGAI WADAH PENYESUAIAN PRIBADI DAN SOSIAL DEWASA

-------------------------------------------------------------------------------------------

 

Kebutuhan akan adanya penyesuaian diri Dewasa  dalam kelompok teman sebaya akibat adanya keinginan bergaul Dewasa  dengan teman sebaya mereka. Karena kelompok teman sebaya merupakan lingkungan sosial pertama dimana Dewasa  belajar untuk hidup bersama orang lain yang bukan anggota keluarganya. Lingkungan teman sebaya ini merupakan suatu kelompok baru yang memiliki ciri, norma dan kebiasaan yang jauh berbeda dengan apa yang ada dalam apa yang ada dalam lingkungan keluarga.

Dalam hubungan ini, Dewasa  sering dihadapkan pada persoalan penerimaan atau penolakan teman sebaya terhadap kehadirannya dalam pergaulan, hal penolakan “peer” merupakan hal yang sangat mengecewakannya. Untuk menghindari kekecawaan itu Dewasa  perlu memiliki sikap, perasaan, keterampilan-keterampilan perilaku yang dapat menunjang penerimaan kelompok teman sebayanya.

Yang sangat penting dalam pergaulan ini adalah di dalamnya Dewasa  mendapatkan pengaruh kuat dari teman sebaya dan mengalami perubahan-perubahan tingkah laku sebagai salah satu usaha penyesuaian diri. Adapun kelompok-kelompok yang terbentuk pada masa Dewasa  adalah :

a.          Kelompok “Chums” (sahabat karib) yaitu kelompok Dewasa dengan ikatan yang sangat kuat yang biasanya terdiri dari 2-3 Dewasa , dengan jenis kelamin sama memiliki minat, kemampuan dan keinginan yang sama.

b.          Kelompok “Cliques” (komplotan sahabat), biasanya terdiri dari 4-5 Dewasa  yang memiliki minat, kemampuan dan kemauan yang relatif sama. Cliques biasanya terjadi dari penyatuan dua pasang sahabat karib (chums) yang terjadi pada tahun-tahun pertama masa Dewasa  awal dan pada umumnya berjenis kelamin sama.

c.           Kelompok “Crowds” (kelompok banyak Dewasa ), proses terbentuknya adalah dari chums menjadi cliques dan dari sini tercipta crowds. Dengan demikian terdapat jenis kelamin berbeda serta terdapat keragaman, minat dan kemauan diantara para anggotanya. Hal yang sama yang dimiliki adalah takut diabaikan oleh anggotanya.

d.          Kelompok yang Duirganisir, merupakan kelompok yang sengaja dibentuk dan diorganisir oleh orang dewasa yang biasanya melalui lembaga-lembaga tertentu. Misalnya sekolah atau yayasan-yayasan keagamaan.

e.          Kelompok “Gangs”, merupakan kelompok yang terbentuk dengan sendirinya yang pada umumnya merupakan akibat pelarian dari 4 jenis kelompok tersebut di atas.

Persahabatan Dewasa  Dalam Kelompok

Perasaan bersahabat merupakan ciri khas dan sifat interaksi Dewasa  dalam kelompoknya. Namun demikian mereka tidak mengabaikan kelompok secara menyeluruh dalam hubungan persahabatan mereka walaupun pada saat tertentu mereka kurang dapat memenuhi tuntutan kelompoknya itu.

Bagi Dewasa  yang bersekolah, mereka umumnya memilih teman tidak mesti ditentukan oleh tingkat jenjang kelas mereka dan tidak msti sekelas. Beberapa unsur lain yang menjadi standar pemilihan adalah pola tingkah laku, minat atau kesenangan, ciri-ciri fisik dan kepribadian dan nilai-nilai yang dianut. Apa yang mereka jadikan standar dilihatnya dari keserasian dan kesamaannya. Seorang Dewasa  akan menilai teman sepergaulannya apakah terdapat keserasian atau kesamaan yang dimilikinya.

Manfaat penting dari adanya persahabatan dalam masa Dewasa  ini adalah mereka dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan dan mendapatkan penghargaan dan kepuasan dalam interaksi sosialnya.

Penerimaan atau Penolakan Teman Sebaya Dewasa

a.          Faktor-faktor yang menyebabkan seorang Dewasa  diterima Penampilan (performance) dan perbuatan meliputi antara lain : tampang yang baik atau paling tidak rapih serta aktif dalam urusan kelompok.

1.      Kemampuan pikir antara lain : mempunyai inisiatif, banyak memikirkan kelompok dan mengemukakan buah pikirannya.

2.      Sikap yaitu : bersikap sopan, memperhatikan orang lain, penyabar, suka menyumbangkan pengetahuannya pada orang lain terutama anggota kelompok yang bersangkutan.

3.      Pribadi, meliputi : jujur dan dapat dipercaya, bertanggujawab mampu menyesuaikan diri secara tepat dalam berbagai situasi dan pergaulan sosial.

b.      Faktor-faktor yang menyebabkan seorang Dewasa  ditolak :

1.      Penampilan dan perbuatan antara lain : sering menantang, malu-malu dan sering menyendiri.

2.      kemampuan berpikir meliputi : bodoh sekali atau sering disebut “tolol”.

3.      Sikap, sifat meliputi : suka melanggar norma dan nilai-nilai kelompok, suka menguasai anak lain, suka curiga dan suka melaksanakan kemauan sendiri.

4.      Faktor lain : rumah yang terlalu jauh dari tempat teman sekelompok.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PEMAHAMAN DIRI & POTENSI DIRI

---------------------------------------------------------------------------------------------------

 

1.   Mengenali Diri

 

Siapa saya ?

       Pertanyaan seperti di atas sangat sederhana, tetapi memerlukan jawaban yang sangat mendalam, karena banyak aspek dari  diri yang harus di ungkap, diantaranya : Kelebihan dan kekurang saya, baik yang menyangkut fisik, psikis, minat dan bakat, cita-cita, kepribadian, kebutuhan-kebutahan pokok, gaya hidup yang saya inginkan, dan lain sebagainya.

       Manusia sebagai makhluk yang unik, artinya antara yang satu dengan yang lain berbeda, tentu mempunyai jawaban yang berbeda pula dalam menjabarkan pertanyaan di atas. Dan tidak menutup kemungkinan dalam perjalanan hidup Anda jabaran itupun dapat berubah-ubah. Hal ini di karenakan porses pengenalan dan pemahaman diri akan terus berlangsung dengan waktu yang tidak terbatas dan sepanjang waktu itu pula manusia akan terus berkembang.

Pada dasarnya setiap manusia memiliki kekuatan dan potensi masing-masing. Tapi sampai saat ini masih banyak yang belum menyadari potensi di dalam dirinya sendiri. Padahal potensi setiap orang sangat menunjang kesuksesan hidupnya jika diasah dengan baik. Berikut tips mengenali potensi diri :

a.      Kenali diri sendiri

Coba buat daftar pertanyaan, seperti: apa yang membuat Anda bahagia; apa yang Anda inginkan dalam hidup ini; apa kelebihan dan kekuatan Anda; dan apa saja kelemahan Anda. Kemudian jawablah pertanyaan ini secara jujur dan objektif. Mintalah bantuan keluarga atau sahabat untuk menilai kelemahan dan kekuatan Anda.

b.      Tentukan tujuan hidup

Tentukan tujuan hidup Anda baik itu tujuan jangka waktu pendek maupun jangka panjang secara realistis. Realistis maksudnya yang sesuai dengan kemampuan dan kompetensi Anda. Menentukan tujuan yang jauh boleh aja asal diikuti oleh semangat untuk mencapainya.

 

 

c.       Kenali motivasi hidup

Setiap manusia memiliki motivasi tersendiri untuk mencapai tujuan hidupnya. Coba kenali apa motivasi hidup Anda, apa yang bisa melecut semangat Anda untuk menghasilkan karya terbaik, dan sebagainya. Sehingga Anda memiliki kekuatan dan dukungan moril dari dalam diri.

d.      Hilangkan negative thinking

Buanglah pikiran-pikiran negatif yang bisa menghambat langkah Anda mencapai tujuan. Setiap kali Anda menghadapi hambatan, jangan menyalahkan orang lain. Lebih baik coba evaluasi kembali langkah Anda mungkin ada sesuatu yang perlu diperbaiki. Kemudian melangkahlah kembali jika Anda telah menemukan jalan yang mantap.

e.      Jangan mengadili diri sendiri

Jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan dalam mencapai tujuan Anda, jangan menyesali dan mengadili diri sendiri berlarut-larut. Hal ini hanya akan membuang waktu dan energi. Bangkit dan tataplah masa depan. Jadikan kegagalan sebagai pengalaman dan bahan pelajaran untuk maju. Masa Dewasa  adalah masa yang penuh gejolak di mana setiap Dewasa  puteri merasa tertantang untuk mencari jati dirinya sesuai dengan karakter dan panggilan jiwa. Terlebih lagi, saat ini Dewasa  hidup di zaman yang bergerak sangat cepat, dengan kemajuan teknologi informasi mengakibatkan derasnya informasi tentang budaya baru yang menawarkan berbagai pilihan dan nilai-nilai baru bagi mereka. Perkembangan arus informasi inilah yang juga memengaruhi proses pencarian jati diri dan potensi yang dimiliki. Sementara pada saat yang bersamaan, para Dewasa  dihadapkan pada norma dan nilai yang berlaku di lingkungan sekitarnya yang memberikan keterbatasan ruang untuk berkespresi. Situasi seperti ini yang memungkinkan terjadinya erosi identitas diri disebabkan oleh karena sang Dewasa  puteri tidak memiliki kebebasan untuk mengekspresikan diri seperti apa yang dia kehendaki, dan kemudian merasa harus tampil sebagai "orang lain".  Potensi diri merupakan modal yang perlu kita ketahui. Kita gali dan kita maksimalkan. Karena sesungguhnya perubahan hanya bisa terjadi jika kita mengetahui potensi kita. Lalu mengarahkannya kepada tindakan yang tepat dan teruji. Jika itu terjadi, kita akan memiliki kepercayaan diri yang kuat untuk melakukan sesuatu denga mantap. Ketahuilah sesungguhnya manusia memiliki dua sisi sikap potensial yang menonjol. Sisi positif dan sisi negatif. Kedua sisi ini masing-masing memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan diri kita. Baik buruknya diri kita merupakan refleksi dari dorongan positif atau negatifnya sikap kita. Karena Sikap menentukan segalanya. Potensi diri dapat digali dengan tahap mengenali diri. Bagaimana kita akan dapat menggali potensi dalam diri kita, tanpa kita mengetahui seperti apa diri kita sendiri.

 

2.   Menggali  Potensi Diri

      Potensi diri yang bersifat fisik (fisiologis)

      Tuhan telah membekali manusia dengan kelengkapan fisik yang sempurna. Anggota badan dan organ tubuh yang ada padanya, memungkinkan ia bekerjadan beraktivitas dengan mudah

      Potensi diri yang bersifat psikologis

Potensi adalah daya, kekuatan, kemampuan, kesanggupan dan kemampuan yang memungkinkan untuk dapat dikembangkan. Potensi psikologi adalah kemampuan dan tekat yang bula untuk mengembangkan sesuatu

      Potensi Akademis/Belajar

Sesuatu disebut berkualitas unggul jika sesuai dengan desain peruntukan atau kegunaannya. Demikian juga siswa atau pelajar yang berkualitas baik adalah yang mampu menyelesaikan tugas belajar atau akademik secara memadai

      Potensi diri yang bersifat Spiritual Keimanan

            Spirit adalah sumber kekuatan. Spirit adalah inti dan pusat hati nurani. Semua hal dalam hidup akan punya arti jika ada spirit bahkan hidup itu pun, akan bermakna jika dilandasi spiritualisme dan keimanan. Tanpa spirit dan iman, semua akan melemah, hancur lalu sirna. Dalam suasana bencana atau perang. Seorang ibu dalam kondisi mengenaskan. Ia tertatih-tatih menyeret kakinya yang berlumur darah. Dengan sisa-sisa tenanganya, ia gapai bayinya yang menangis kahausan tergolek di pasir bebatuan. Meskipun ia lunglai dan pingsan. Ini karena spirit.

 

Faktor-faktor apa saja yang membuat potensi diri Anda bisa tergali?

a.   Percaya diri. Kurangnya percaya diri bisa menghilangkan kesempatan Anda untuk menggali potensi diri Anda, akan tetapi tidak menghilangkan potensi.

b.   Hobi dan minat. Jika Anda mengerjakan sesuatu yang Anda sukai bahkan sebagai hobi atau minat pasti akan menghasilkan sesuatu yang memuaskan (seharusnya). Jadi cobalah gali potensi yang sejalan dengan minat Anda, akan tetapi jangan lupakan yang bukan minat Anda.

c.    Pergaulan. Misal jika Anda punya pergaulan yang baik dengan orang yang pintar maka Anda akan jadi pintar.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PERANANAN IQ, EQ, AQ DAN SQ DALAM BELAJAR

--------------------------------------------------------------------------------------------------

 

1. IQ (Intellegence Quotient)

            Kecerdasan intelektual adalah syarat minimum kompetensi. Intelegensi diartikan sebagai keseluruhan individu untuk berpikir dan bertindak secara terarah, serta mengolah dan menguasai lingkungan secara efektif (Marhten Pali, 1993)

Konsep intelegensi yang pertama kali di rintis oleh Alfred Bined 1964, mempercayai bahwa kecerdasan itu bersifat tunggal dan dapat diukur dalam satuan angka yaitu intelegence auotient (IQ)

            Ini berdasarklan penelitian terbaru telah terungkap adanya multiple intelligence (kecerdasan majemuk). Gardner, 1994 menemukan dalam setiap anak tersimpan 8 kecerdasan yang siap berkembang, yaitu :

1. Kecerdasan Linguistik (word smart = cerdas berbahasa)

2. Kecerdasan Matematik-logis (number smart = cerdas angka)

3. Kecerdasan Spasial (Cerdas gambar)

4. Kecerdasan Kinestetik-Jasmani (body smart = cerdas tubuh)

5. Kecerdasan Musikal (Cerdas music = nada suara)

6. Kecerdasan Interpersonal (Self smart = cerdas diri)

7. kecerdasan Intrapersonal (people smart = cerdas bergaul)

8. Kecerdasan Naturalis (cerdas alam)

            Yang menggembirakan dari paradigm baru tentang intelligence adalah pandangan bahwa TIDAK ADA MURID YANG BODOH ! Setiap anak punya kecerdasan yang menonjol satu atau dua jenis dan siap untuk berprestasi.

 

2. EQ (Emotion Qoutient)

            Penelitan mutakhir menjelaskan bahwa kecerdasan intelektual belumlah cukup. IQ menyumbangkan 20% dari keberhasilan. Yang lebih banyak perannya dalam keberhasilan seseorang adalah kecerdasan emosional (80%)

Apakah kecerdasan emosional itu ? Kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk mengenali perasaan sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri, kemampuan mengelola emosi dengan baik dan dalam berhubungan dengan orang lain. Jelaslah EQ sangat besar peranannya untuk memilih segala kesuksesan termasuk sukses di bangku sekolah.

Daniel Goldman mengembangkan EQ menjadi 5 kategori dengan point-point yakni :

a. Kesadaran diri : kesadaran emosi diri menilai peribadi dan percaya diri

b. Pengaturan diri : pengendalian diri, sikap dapat dipercaya, waspada, adaptif dan inovatif.

c. Motivasi : Dorongan berprestasi, komitmen, inisiatif dan optimism

d. Empati : memahami orang lain, pelayanan, membantu pengembangan orang lain, menyikapi perbedaan dan kesadaran politis

e. Keterampilan social : pengaruh persuasi keterampilan berkomunikasi, kepemimpinan, katalisator dan perubahannya, manajemen konflik, keakraban, kerjasama dan kerja tim.

 

3. AQ (Adversity Quotient)

            Mengapa banyak orang yang jelas-jelas cerdas/berbakat tetapi gagal membuktikan potensi dirinya ?

Berapa banyak siswa yang memiliki IQ tinggi tetapi gagal dalam meraih prestasi belajar ? Sebaliknya tidak sedikit orang yang memiliki IQ tidak tinggi tetapi justru lebih unggul dalam  presatis belajar. Pada umumnya ketika dihadapkan pada kesulitasn dan tantangan hidup kebanyakan manusia menjadi loyo dan tidak berdaya. Mereka berhenti berusaha sebelum dan kemampuannya benar-benar teruji. Banyak orang yang gampang menyerah sebelum berperang. Mereka inilah yang dimaksudkan dengan rendah Adversity Qoutientnya.

 

Adversity Qoetient adalah kemampuan / kecerdasan seseorang untuk dapat bertahan menghadapi kesulitan-kesulitan dan mampu mengatasi tantangan hidup

 

Paul G Stoltz adalah, penemu teori AQ ini berdasarkan penelitiannya ada tingkatan AQ pada masyarakat manusia ini, yakni :

a. Tingkat ‘Quitters” (orang-orang yang berhenti)

            Quitters adalah orang yang paling lemah AQnya. Ketika menghadapi berbagai kesulitan hidup, mereka berhenti dan langsung menyerah mereka memilih untuk tidak mendaki, mereka kelua, mundur dan menghindar dari kewajiban/tugas-tugas hidup. Mereka tidak memanfaatkan peluang, potensi dan kesemapatan dalam hidup.

Contoh : seorang individu yang tidak berkutik hanya mengeluh ketika ditimpa kondisi buruk, mislanya penderitaan, kemiskinan dan kebodohan dan lain-lainnya.

b. Tingkat “Campers” (Orang yang berkemah)

            “Campers adalah AQ tingkat sedang. Awalnya mereka giat medaki, berjuang menyelesaikan tantangan kehidupan. Namun ditengah perjalan mereka berhenti juga. Mereka telah jenuh dan bosan, merasa sudah cukup, mengakhiri pendakian dengan mencari tempat yang data dan nyaman.

Contohnya : seorang yang mengira bahwa sukses itu dalah yang pentidk sudah naik kelas/lulus, meskipun pas-pasan saja. Sudah punya harta/jabatan baru sudah cukup sukses di dunia sudah cukup !

c. Tingkat “Climbars” (Orang yang Mendaki)

            Climbers adalah pendaki sejati. Oang yang seumur hidup mencurahkan diri kepada pendakian hidup. Mereka paham dan sadar bahwa sukses itu bukan hanya dimensi fisik material, tetapi seluruh dimensi : fisik, moral, sosial, spiritual dan seterusnya.

Mereka adalah orang yang selalu mencari hakikat hidup, hakikat manusia yang diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna dan akan kembali kepada Sang maha Pencipta. Mendaki hidup abadi, yang jauh lebih panjang.

 

4. SQ (Spritual Qoutient)

Hasil penelitian di ratusan perusahaan dan kalangan eksekutif bisnis menunjukkan bahwa spirit itu sungguh penting. Spirit menjadi salah satu faktor penentu sukses salah satu contoh spirit mereka adalah keyakinan bahwa bisnis itu bermakna besar bagi diri, keluarga dan masa depan umat manusia. Sebaliknya keringnya spirit akan meruntuhkan seseorang atau perusahaan.

Pengertian Kecerdasan Spiritual (SQ)

Spiritual adalah initi dari pusat diri sendiri. Kecerdasan spiritual adalah sumber yang mengilhami, melambangkan semangat dan mengikat diri seseorang kepada nilai-nilai kebenaran tanpa bata waktu (Agus Nggermanto, 2010). M. Zuhri menambahkan, bahwa SQ merupakan kecerdasan yang digunakan untuk “berhubungan” dengan Tuhan Yang Maha Esa.

 

Ciri-ciri SQ Tinggi

Menurut Dimitri Mahayana (Agus Nggermanto, 2001), cirri-ciri orang yang ber-SQ tinggi adalah :

a. Memiliki prinsip dan visin yang kuat

b. Mampu melihat kesatuan dalam keanekaragaman

c. Mampu memaknai setiap sisi kehidupan

d. Mampu mengelola dan bertahan dalam kesulitan dan penderitaan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

AKU SUDAH PUBER ATAU BELUM ?

---------------------------------------------------------------------------------------------------

 

A.     Aku Puber?

Aku sangat terkejut ketika menemukan bercak darah pada rokku tadi siang di sekolah. Ada apa degnanku? Mengapa aku terluka? Aku sangat bingung dan juga takut. Namun, rasa malu melebihi semua itu. Rasanya aku ingin menangis. Sahabatku, Ani; hanya diam terpaku, memandangku dengan berbagai perasaan. Akan tetapi, sedetik kemudian ia menarikku dan mengajak menemui Bu Lia, guru pembimbingku di sekolah.

Aku tidak menemukan keterkejutan di mata Bu Lia. Ia tersenyum ramah, dan meminjamkan aku rok sekolah. Ia juga bercerita banyak tentang apa yang terjadi padaku. Pada dasarnya ia mengatakan aku mulai memasuki masa puber yang ditandai dengan haid yang pertama.

Sumber: dokumentasi pribadi

 

Banyak di antara kita yang tidak memahami ketika pertama kali mengalami menstruasi/haid walaupun tidak sedikit juga yang sudah paham. Namun, peristiwa pertama kali menginjak masa puber selalu saja membingungkan. Oleh karena itu, baik bagi kita memperoleh informasi sebanyak-banyaknya mengenai masalah ini.

Apakah puber atau pubertas itu?

Kata pubertas berasal dari kata latin yang berarti ‘usia kedewasaan’. Elizabeth B. Hurlock dalam buku Psikologi Perkembangan menjelaskan bahwa pubertas merupakan masa yang mengawali masa Dewasa  dan biasanya berlangsung secara singkat. Ia juga mengutip definisi masa puber yang sibuat oleh Root, yaitu suatu tahap dalam perkembangan manusia di mana terjadi kematangan alat-alat seksual dan reproduksi yang disertai dengan perubahan dalam pertumbuhan fisik dan psikologis.

Dalam modul 1 Kesehatan Reproduksi Dewasa  yang diterbitkan oleh BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) dikatakan bahwa seseorang mulai memasuki masa puber pada usia 9-10 tahun dan berakhir pada usia sekitar 15-16 tahun.

Dari beberapa penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa masa puber adalah tahap yang mengawali masa Dewasa , di mana terjadi kematangan alat-alat seksual dan reproduksi yang disertai dengan perubahan dalam pertumbuhan fisik dan psikologis yang biasanya terjadi selama dua samapi empat tahun.

Secara biologis, masa puber dicapai ketika hypothalamus mulai bekerja. Hypothalamus adalah salah satu organ penting dalam otak manusia selain hipofisis yang mengatur aktivitas seksual normal, seperti perkembagnan cirri seksual primer dan sekunder. Hypothalamus merupakan pusat pengendali tubuh manusia, sementara hipofisis adalah kelenjar yang berfungsi sebagai pusat dari seluruh system kelenjar penghasil hormone tubuh. Hypothalamus terletak di dasar otak, tepatnya pada bagian diensefalon, yaitu batas antara otak besar dan otak kecil.

Bila hypothalamus belum mulai bekerja, kelenjar hipofisis hanya membantu laju pertumbuhan tubuh yang diproduksinya. Akan tetapi, bila sudah mulai bekerja, kelenjar ini akan membawa kita memasuki masa pubertas.

Aku Sudah Dewasa !

Masa puber adalah periode yang unik dan khusus yang ditandai oleh perubahan tertentu dalam perkembagnan manusia. Ketika memasuki masa Dewasa , pertumbuhan dan perkembangan kita akan berlangsung dengan cepat. Kita akan mengalami perubahan fisik dan psikis. Sekalipun demikian, perubahan ini berbeda antara individu yang satu dan yang lainnya. Salah satu factor penentu perbedaan tersebut adalah perbedaan genetic dan lingkungan, seperti kesehatan, gizi, dan kondisi emosional.

Factor genetic akan mempengaruhi kelenjar-keelnjar endokrin yang menghasilkan hormon-hormon tertentu. Gizi yang buruk pada masa kanak-kanak menyebabkan kurangnya produksi hormone pertumbuhan, sementara gangguan emosional mengakibatkan produksi hormone adrenal steroid berlebihan yang merugikan hormone pertumbuhan. Misalnya, jika pertumbuhan masa puber terganggu oleh penyakit, gizi yang buruk, atau ketegangan emosional yang lama, akan terjadi penundaan penyatuan tulang-tulang sehingga anak tidak dapat mencapai tubuh tinggi yang sempurna. Namun, bila gangguan ini cepat diketahui dan diadakan perbaikan, pertumbuhan dapat dipercepat sampai tiga atau empat kali  dan kecepatan ini terus berlangsung samapai anak mencapai batas potensial bawaannya.

B.      Perubahan Fisik

Perubahan fisik pada Dewasa  putra dan putrid terutama terjadi karena pengaruh hormone yang dihasilkan kelenjar hipofisis. Kelenjar ini terdapat di dasar otak, tepatnya di lekukan kecil pada sella tursica, yaitu suatu bagian yang serupa dengan batang terikat yang ada di bawah serebrum. Hipofisis dihubungkan dengan hypothalamus melaluitangkai hipofisis.pelepasan hormone dari hipofisis diatur okeh hypothalamus. Kelenjar hipofisis akan menghasilkan hormone yang berbeda pada pria dan wanita. Pada pria, hormone tersebut dinamakantestosteron karena dihasilkan oleh testis, sedangkan pada wanita dinamakan estrogen dan progesterone yang diproduksi di indung telur.

Adanya hormone-hormon ini memberi pengaruh pada perubahan fisik Dewasa . Perubahan ini bisa tampakl dan tidak tampak. Pada Dewasa  putra, perubahan yang tampak ddari luar antara lain:

1.      Otot menguat

2.      Tumbuh jakun

3.      Tumbuh bulu di ketiak, muka (kumis dan janggut), dan sekitar kemaluan

4.      Kulit dan rambut berminyak

5.      Suara menjadi besar atau berat

6.      Penis dan buah zakar membesar

Sementara itu, perubahan yang tidak tampak dari luar adalah mengalami mimpi basah. Yang dimaksud dengan mimpi basah adalah ejakulasi secara tidak disadari yang terjadi secara alami. Ejakulasi merupakan peristiwa keluarnya sperma dari penis. Laki-laki memproduksi sperma setiap hari, tetapi tidak harus selalu dikeluarkan melalui ejakulasi. Sperma yang tidak dikeluarkan melalui ejakulasi akan diserap oleh tubuh dan dikeluarkan melalui cairan keringat dan kotoran.

Pada Dewasa  putrid, perubahan fisik yang tampak dari luar antara lain:

1.      Tumbuh payudara

2.      Putting payudara menonjol keluar

3.      Bentuk tubuh berlekuk (berbentuk)

4.      Tumbuhbulu di ketiak dan sekitar kemaluan

Sementara itu, perubahan yang tidak tampak dari luar adalah mengalami menstruasi (datang bulan/haid) secara berkala. Dalam kurun waktu tertentu, sel telur (ovum) yang sudah matang akan dikeluarkan dari indung telur. Kemudian, sel telur ini bergerak melalui saluran telur menuju rahim. Dinding rahim akan mengalami penebalan dan siap menerima hasil pembuahan. Akan tetapi, bila sel telur tidak bertemu dengan sperma (tidak dibuahi), sel telur (ovum) yang sudah matang akan dikeluarkan dari indung telur. Kemudian, sel telur ini bergerak melalui saluran telur menuju rahim. Dinding rahim akan mengalami penebalan dan siap menerima hasil pembuahan. Akan tetapi, bila sel telur tidak bertemu dengan sperma (tidak dibuahi), sel telur dan seluruh jaringan yang terbentuk pada dinding rahim akan rontok, selanjutnya dikeluarkan dari rahim sebagai menstruasi/haid.

Saat menstruasi, Dewasa  putrid terkadangmengalami rasa nyeri. Rasa nyeri ini bervariasi pada setiap orang, mulai dari yang ringan sampai berat. Rasa nyeri yang berat (dismenorea) kadang begitu hebat hingga menunggu aktivitas sehari-hari. Nyeri haid dibedakan menjadi dua jenis, yaitusebagai berikut.

 

 

a.      Nyeri haid primer

Nyeri haid primer adalah nyeri yang timbul sejak haid pertama dan akan pulih dengan sendirinya seiring semakin stabilnya hormone tubuh atau perubahan posisi rahim setelah menikah dan melahirkan. Nyeri haid ini tergolong normal dan tidak membahayakan kesehatan. Namun dapat berlebihan bila dipengaruhi oleh factor fisik dan psikis seperti stress, shock, penyempitan pembuluh darah, penyakit yang menahun, kurang darah, kondisi tubuh yang menrun, atau karena pengaruh hormone prostaglandin F2.

b.      Nyeri haid sekunder

Nyeri ini biasanya baru muncul jika ada penyakit yang datang kemudian. Penyebabnya adalah kelainan atau penyakit seperti infeksi rahim, kista/polip, tumor sekitar kandungan, atau karena kelainan kedudukan rahim yang menetap.

Beberapa hal berikut dapat dilakukan untuk mengatasi rasa nyeri atau sakit perut sewaktu menstruasi:

1.      Mengompres bagian tubuh yang paling terasa kram (bisa di perut atau pinggang belakang) dengan botol panas (hangat)

2.      Mandi air hangat

3.      Minum minuman hangat yang mengandung kalsium tinggi, seprti susu dan yoghurt

4.      Mencoba untuk berjalan

5.      Menggosok-gosok perut atau pinggang yang sakit

6.      Mengambil posisi tubuh meningging agar rahim tergantung ke bawah sehingga dapat membantu relaksasi

7.      Menarik nafas dalam-dalam secara perlahan untuk relaksasi

8.      Mengkonsumsi obat pengurang rasa sakit karena haid dengan pengawasan dokter.

Di samping rasa nyeri, kadang ada beberapa gejala yang menyertai sebelum dan saat menstruasi yang disebut gejala premenstruasi, yaitu:

1.      Perasaan malas bergerak yang dapat menyertai sebelum dan saat menstruasi

2.      Nafsu makan meningkat

3.      Emosi menjadi labil dan muncul perasaan-perasaan negative, sehingga kita menjadi lebih sensitive dan mudah uring-uringan

4.      Mengalami kram perut (dismenorea)

5.      Mual dan nyeri kepala

6.      Pingsan

7.      Berat badan naik (karena tubuh menyimpan air dalam jumlah yang banyak).

Hal tersebut di atas dapat diatasi dengan cara:

a.      Mengurangi makan-makanan yang mengandung garam, seperti kentang goring, kacang-kacangan, dan makanan berbumbu untuk mengurangi penahanan air berlebihan;

b.      Mengurangi makanan yang mengandung tepung, gula, kafein, dan coklat;

c.       Banyak minum air putih, jus buah-buahan, dan teh;

d.      Meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung kalsium dan vitamin C tinggi seminggu sebelum menstruasi;

e.      Jika menstruasi cukup banyak mengeluarkan darah, perbanyaklah makan makanan atau suplemen yang mengandung zat besi agar terhindar dari enemia.

Pada saat mengalami menstruasi, para wanita atau Dewasa  putrid tetap bisa beraktivitas seperti biasa tanpa harus membatasi ruang gerak aktivitasnya. Bahkan, gerak yang dilakukan bisa mengurangi rasa nyeri yang dirasakan.

Berbagai perubahan fisik yang terjadi pada pria dan wanita dapat menimbulkan permasalahan-permasalahan berikut ini.

1.      Bau badan.

Bau badan adalah bau tidak enak yang dikeluarkan tubuh akibat produksi kelenjar kringat yang berlebih. Pria cenderung mengalami bau badan karena kelenjar keringat pada pria lebih aktif. Cara mengatasi bau badan adalah dengan mandi teratur, menggunakan deodorant atau bedak khusus untuk bau badan, dan menjaga kebersihan pakaian.

2.      Jerawat.

Jerawat merupakan sumbatan kelenjar minyak oleh kotoran. Pencegahan timbulnya jerawat dapat dilakukan dengan membersihkan muka dengan sabun khusus (ph balanced) secara teratur, menggunakan kosmetika ph balanced, tidak menggunakan obat antijerawat, mengurangi makanan berlemak (gorengan, kacang, cokelat, dan es krim), tidak memencet atau memegang jerawat karena akan menambah infeksi. Bila jerawat dirasa sudah berlebih dan terjadi infeksi, maka kita perlu memeriksakan diri ke dokter.

3.      Menstruasi belum teratur.

Terkadang, hal ini dapat menjadi masalah besar karena kekhawatiran akan adanya kelainan dalam diri kita atau kemungkinan hamil. Sebenarnya hal ini tidak perlu dikhawatirkan karena siklus haid pada awal masa puber memang belum teratur. Setelah kurun waktu tertentu, siklus haid akan menjadi teratur. Oleh karena itu, kita perlu mencatat siklus haid kita sampai menemukan pola siklus yang teratur.

4.      Perkembangan fisik yang lebih cepat atau lebih lambat dari teman sebaya.

Seperti telah dijelaskan di atas, perbedaan perkembangan fisik dipengaruhi oleh factor genetic (keturunan) dan factor lingkungan seperti gizi.

5.      Perbedaan cirri-ciri seks primer dan sekunder dengan Dewasa  lainnya.

Contohnya ukuran payudara pada Dewasa  putri tidak mempunyai kumis pada Dewasa  putra.

Hal ini juga tidak perlu dikhawatirkan karena setiap orang adalah unik dan perbedaan-perbedaan tersebut tergolong normal selama tidak terjadi perbedaan yang mencolok dengan teman sebaya lainnya.

 

 

C.      Perubahan Psikis

Di samping perubahan fisik, baik pria maupun wanita juga akan mengalami perubahan psikis, sebagai berikut.

1.      Mulai tertarik kepada lawan jenis. Perkembangan cirri-ciri seks sekunder yang membawa perubahan pada penampilan laki-laki dan perempuan menumbuhkan ketertarikan bagi lawan jenisnya. Hal ini biasanya menyebabkan perubahan pada perilaku Dewasa . Perubahan perilaku yang terjadi di antaranya sebagai berikut.

a.      Kecenderungan wanita untuk mempercantik diri. Kekhawatiran tidak dapat menarik perhatian dan tidak disenangi laki-laki membuat Dewasa  putrid berusaha mempercantik penampilannya.

b.      Kecenderungan pria untuk menunjukkan kejantanannya. Salah satu tugas perkembangan Dewasa  yaitu tercapainya kejelasan peran laki-laki dan perempuan yang diwujudkan dengan menampilkan sikap, perilaku, melakukan aktivitas atau mengenakan sesuatu yang diasosiasikan pada jenis kelamin tertentu.

c.       Perubahan kejiwaan, seperti rendah diri, pemalu, cemas, bimbang, dan salah tingkah bila menghadapi lawan jenis. Beberapa perubahan terkadang mengakibatkan ketidaknyamanan pada Dewasa . Tidak adanya kesiapan untuk menerima perubahan tersebut dapat memberikan dampak negative pada kejiwaan Dewasa  seperti tersebut di atas.

d.      Lebih senang untuk berkumpul di luar rumah. Tugas perkembangan yang menuntut kemampuan bersosialisasi dan kebutuhan untuk diterima oleh kelompok membuat Dewasa  sering menghabiskan waktu untuk berkumpul dengan teman sebaya.

2.      Cenderung sering membantah orangtua, ingin menonjolkan diri, dan kurang pertimbangan. Dewasa  berharap orang dewasa dapat memahami perubahan yang terjadi pada mereka. Kurangnya pengertian dari orang dewasa dan ketidakmatangan emosi membuat Dewasa  kurang dapat bersikap lebih tepat pada kondisi yang tidak sesuai harapannya.

3.      Saat menjelang haid, wanita menjadi lebih perasa, mudah sedih, marah, dan cemas tanpa alasan.

Pada awal periode haid, Dewasa  putri sering mengalami sakit kepala, punggung, kejang perut, dan lain sebagainya. Kondisi tersebut mengakibatkan rasa lelah dan sakit sehingga menyebabkan tekanan psikologis seperti tersebut di atas.

Berkaitan degnan menstruasi yang pertama kali, kadang timbul efek psikologis dari menstruasi berupa berkecamuknya berbagai perasaan dalam diri kita seperti malu, cemas, dan takut. Selain itu, kita cenderung membatasi gerak-gerik hingga merasa tidak bebas. Kita menganggap menstruasi itu menjijikkan dan kotor padahal sebetulnya darah menstruasi bukan darah kotor. Seperti yang telah dijelaskan di atas, darah menstruasi adalah darah yang dikeluarkan dari hasil peluruhan dinding rahim akibat sel telur tidak dibuahi. Bau tidak sedap yang sering dialami biasanya berasal dari darah yang telah bercampur dengan oksigen.

D.     Aku Siap Menjadi Dewasa !

Berbagai perubahan yang kita alami, baik fisik maupun psikis, hendaknya di terima sebagai sesuatu yang wajar diiringi dengan kesiapan diri untuk beradaptasi. Sikap terbuka dengan bertanya maupun  bercerita pada orang yang lebih dewasa dan dapat dipercaya, seperti orangtua, keluarga, dan guru dapat membantu kita melalui masa yang penuh gejolak ini dengan sikap dan perilaku yang lebih tepat.

Sikap penerimaan terhadap perubahan fisik dan psikis juga dapat diwujudkan dalam berbagai hal, seperti membaca buku atau artikel-artikel yang berkaitan dengan Dewasa . Aktivitas positif seperti ini dapat menambah wawasan dan memperkecil risiko kemungkinan terjadinya hal-hal yang idak diinginkan, seperti pergaulan bebas dan ketidakpercayaan diri. Di samping itu, kita juga dapat bergabung dengan perkumpulan-perkumpulan Dewasa  yang ada di sekitar kita sesuai dengan minat dan bakat, baik yang bersifat social kemasyarakatan maupun lingkup keagamaan.

Sikap penerimaan ini sangat penting bagi perkembangan diri kita selanjutnya. Penolakan terhadap perubahan fisik dan psikis yang kita alami akan menimbulkan goncangan-goncangan dalam diri kita. Menurut Dr. Singgih D. Gunarsa dan Dra. Y. Singgih D. Gunarsa, dalam bukunya yang berjudul Psikolog Dewasa , Dewasa  putri yang bereaksi negatif dalam menghadapi haid pertamanya akan mengeluh atau bahkan mencaci maki keadaan yang menyebabkan badannya “kurang enak”. Hal ini mengakibatkan perasaan tidak puas dengan keadaan dan merasa menyesal telah dilahirkan sebagai seorang wanita.

Perubahan fisik dan psikis yang terjadi juga mempengaruhi hubungan social kita dengan lingkungan sekitar, seperti lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Sikap orangtua yang kurang memahami perubahan yang terjadi cenderung sering berbenturan dengan sikap Dewasa  yang berubah sehingga Dewasa  menjadi sering mambantah orangtua, menganggap orangtua kuno, dan tidak memahami dunia Dewasa , bila keadaan ini terus berlangsung, dapat timbul dampak negative, terutama bagi Dewasa , seperti malas di rumah, lebih senang berkumpul dengan teman yang mengalami hal serupa.

Oleh karena itu, kita harus pandai memilih teman karena peran teman sebaya pada masa ini semakin besar. Dewasa  cenderung bersikap dan bertingkah laku sesuai dengan sikap dan perilaku teman-temannya. Dorongan untuk selalu ingin mencoba yang dialami oleh Dewasa  dapat dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Pengertian dari orang dewasa, khususnya orangtua, sangat dibutuhkan pada masa puber, terutama dalam menghadapi berbagai perubahan fisik dan psikologis. Di samping itu, kita juga membutuhkan kekuatan iman agar dapat melalui masa yang penuh gejolak ini dengan tenang. Bila keliru dan tidak kuat iman, kita dapat terjerumus pada hal-hal negatif yang dapat merusak masa depan kita.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PERKEMBANGAN SEX DEWASA  DAN PENGENDALIAN DIRI

-------------------------------------------------------------------------------------------

 

 

 Produksi hormon

 

      Pada awalnya kelenjar thripoid tersembunyi beberapa waktu sebelum manusia mencapai akil baligh. Tugas kelenjar ini adalah menghambat tugas organ reproduksi yang sudah ada semenjak manusia lahir.

Kemudian dimulai dari otak yang dipengaruhi oleh hypothelamus yang mengeluarkan zat yang mempengaruhi kelenjar yang berada di otak. Dari sini akan keluar gonodotropin yang akan mengaktifkan organ reproduksi wanita (ovarium) dan organ reproduksi laki-laki ( testis ).

Selanjutnya dengan aktifnya kedua kelenjar ini maka dihasilkan hormon testosteron pada testis laki-laki serta hormon estrogen dan progesteron pada ovarium wanita.

Hasrat sex / gejolak sex

a. Menghayal / berfikir

b. Rangsangan langsung, yaitu dengan jalan melihat, mendengar, menyentuh.

c. Rangsangan-rangsangan pada bagian tubuh tertentu

TAnda-tAnda kematangan sex pada usia dewasa muda :

a. Berkurang / menahan diri dari onani

b. Ketergantungan emosional dengan lawan jenis

c. Sibuk dengan olah raga dan hiburan

d. Munculnya hobi

e. Pengarahan akhlak dan agama

f. Takut memenuhi kebutuhan biologisnya dengan jalan tidak normal

g. Sering mimpi basah

Akibat Free Sex :

a. Hilangnya harga diri bagi Dewasa  laki-laki dan hilangnya keperawanan bagi wanita

b. Perasaan dosa yang mendalam , terkadang berakibat menjadi lemah dan semakin jauh dengan Tuhan

c. Perasaan takut hamil

d. Apabila hubungan diteruskan akan menjadi hubungan yang gagal

e. Penghinaan masyarakat

 

 

 

Ada banyak hal yang dapat dilakukan oleh Dewasa  agar dapat menjaga dirinya dengan baik :

a.  Agama yang baik

b.  Bergaul dengan orang-orang baik

c.  Komitmen dengan aturan agama dalam bergaul dengan lawan jenis dan berpakaian.

d.  Menghindari pergaulan bebas

e.  Jangan berduaan

f.  Pengawasan yang cerdas dari orang tua

g.  Menjaga pAndangan dengan cara tidak melihat gambar atau film porno

h.  Puasa

i.   Menjauhkan hal-hal yang membangkitkan sahwat

j.   Menggunakan waktu senggang untuk kegiatan yang bermanfaat

k.  Menghindari aktifitas sendirian

l.   Menjauhi orang-orang yang rusak

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PSIKOLOGI DEWASA

-------------------------------------------------------------------------------

 

1.  Siapa Dewasa  itu ?

Dewasa  itu adalah suatu fase perkembangan yang dialami seseorang ketika memasuki  usia 12 - 22 tahun. Mujiyono (Tesis : 1986) membagi Dewasa  menjadi tiga rentangan, yakni :

Dewasa  Awal: 12 – 15 tahun,   Madya: 15 – 18 tahun, dan   Akhir : 19 – 22 tahun

2. Ciri-ciri atau Karakteristik Dewasa

a.      Perkembangan Fisik

Fase Dewasa  adalah periode kehidupan manusia yang sangat strategis, penting dan berdampak luas bagi perkembangan berikutnya. Pada Dewasa  awal, pertumbuhan fisiknya sangat pesat tetapi tidak proporsional, misalnya pada hidung, tangan, dan kaki. Pada Dewasa  akhir,proporsi tubuhmencapai ukuran tubuh orang dewasa dalam semua bagiannya (Syamsu Yusuf :2005). Berkaitan dengan perkembangan fisik ini, perkembangan terpenting adalah aspek seksualitas ini dapat dipilah menjadi dua bagian, yakni :

    1) Ciri-ciri Seks Primer

Dewasa  pria mengalami pertumbuhan pesat pada organ testis, pembuluh yang memproduksi sperma dan kelenjar prostat. Kematangan organ-organ seksualitas ini memungkinkan Dewasa  pria, sekitar usia 14 – 15 tahun, mengalami “mimpi basah”, keluar sperma. Pada Dewasa  wanita, terjadi pertumbuhan cepat pada organ rahim dan ovarium yang memproduksi ovum (sel telur) dan hormon untuk kehamilan. Akibatnya terjadilah siklus “menarche” (menstruasi pertama). Siklus awal menstruasi sering diiringi dengan sakit kepala, sakit pinggang, kelelahan, depresi,  dan mudah tersinggung.

 

           

    2) Ciri-ciri Seks Sekunder

Seksualitas sekunder pada Dewasa  adalah pertumbuhan yang melengkapi kematangan individu sehingga tampak  sebagai lelaki atau perempuan. Dewasa  pria mengalami pertumbuhan bulu-bulu pada kumis, jambang, janggut, tangan, kaki, ketiak, dan kelaminnya. Pada pria telah tumbuh jakun dan suara Dewasa  pria berubah menjadi parau dan rendah. Kulit berubah menjadi kasar. Pada Dewasa  wanita juga mengalami pertumbuhan bulu-bulu secara lebih terbatas, yakni pada ketiak dan kelamin. Pertumbuhan juga terjadi pada kelenjar yang bakal memproduksi air susu di buah dada, serta pertumbuhan pada pinggul sehingga menjadi wanita dewasa secara proporsional.

b.  Perkembangan Kognitif

Pertumbuhan otak mencapai kesempurnaan pada usia 12–20 thn secara fungsional, perkembangan kognitif(kemampuan berfikir)Dewasa  dapat digambarkan sebagai berikut

a.      Secara intelektual Dewasa  mulai dapat berfikir logis tentang gagasan abstrak

b.      Berfungsinya kegiatan kognitif tingkat tinggi yaitu membuat rencana, strategi,  membuat keputusan-keputusan, serta memecahkan masalah

c.       Sudah mampu menggunakan abstraksi-abstraksi, membedakan yang konkrit dengan yang abstrak

d.      Munculnya kemampuan nalar secara ilmiah, belajar menguji hipotesis

e.      Memikirkan masa depan, perencanaan, dan mengeksplorasi alternatif untuk mencapainya

f.        Mulai menyadari proses berfikir efisien dan belajar berinstropeksi

g.      Wawasan berfikirnya semakin meluas, bisa meliputi agama, keadilan, moralitas, dan identitas (jati diri)

c.   Perkembangan Emosi

Dewasa  mengalami puncak emosionalitasnya, perkembangan emosi tingkat tinggi. Perkembangan emosi Dewasa  awal menunjukkan sifat sensitif, reaktif yang kuat, emosinya bersifat negatif dan temperamental (mudah tersinggung, marah, sedih, dan murung). Sedangkan Dewasa  akhir sudah mulai mampu mengendalikannya. Dewasa  yangberkembang di lingkungan yang kurang kondusif, kematangan emosionalnyaterhambat. Sehingga sering mengalami akibat negatif berupa tingkah laku “salah suai”, misalnya :

1)      Agresif : melawan, keras kepala, berkelahi, suka menggangu dan lain-lainnya

2)      Lari dari kenyataan (regresif) : suka melamun, pendiam, senang menyendiri, mengkonsumsi obat penenang, minuman keras, atau obat terlarang

Sedangkan Dewasa  yang tinggal di lingkungan yang kondusif dan harmonis dapat membantu kematangan emosi Dewasa  menjadi :

1)      Adekuasi (ketepatan) emosi : cinta, kasih sayang, simpati, altruis (senang menolong), respek (sikap hormat dan menghormati orang lain), ramah, dan lain-lainnya

2)      Mengendalikan emosi : tidak mudah tersinggung, tidak agresif, wajar, optimistik, tidak meledak-ledak, menghadapi kegagalan secara sehat dan bijak

d. Pekembangan Moral

Dewasa  sudah  mampu berperilaku yang tidak hanya mengejar kepuasan fisik saja, tetapi meningkat pada tatanan psikologis (rasa diterima, dihargai, dan penilaian positif dari orang lain).

e. Perkembangan Sosial

Dewasa  telah mengalami perkembangan kemampuan untuk memahami orang lain (social cognition) dan menjalin persahabatan. Dewasa  memilih teman yang memiliki sifat dan kualitas psikologis yang relatif sama dengan dirinya, misalnya sama hobi, minat, sikap, nilai-nilai, dan kepribadiannya. Perkembangan sikap yang cukup rawan pada Dewasa  adalah sikap comformity yaitu kecenderungan untuk menyerah dan mengikuti bagaimana teman sebayanya berbuat. Misalnya dalam hal pendapat, pikiran, nilai-nilai, gaya hidup, kebiasaan, kegemaran, keinginan, dan lain-lainnya.

          f.  Perkembangan Kepribadian

Isu sentral pada Dewasa  adalah masa berkembangnya identitas diri (jati diri) yang bakal menjadi dasar bagi masa dewasa. Dewasa  mulai sibuk dan heboh dengan problem “siapa saya?” (Who am I ? ). Terkait dengan hal tersebut Dewasa  juga risau mencari idola-idola dalam hidupnya yang dijadikan tokoh panutan dan kebanggaan. Faktor-faktor penting dalam perkembangan integritas pribadi Dewasa  adalah :

1)       Pertumbuhan fisik semakin dewasa, membawa konsekuensi untuk berperilaku dewasa pula

2)       Kematangan seksual berimplikasi kepada dorongan dan emosi-emosi baru

3)       Munculnya kesadaran terhadap diri dan mengevaluasi kembali obsesi dan cita-citanya

4)       Kebutuhan interaksi dan persahabatan lebih luas dengan teman sejenis dan lawan jenis

5)       Munculnya konflik-konflik sebagai akibat masa transisi dari masa anak menuju dewasa. Dewasa  akhir sudah mulai dapat memahami, mengarahkan, mengembangkan,  dan memelihara identitas diri

Tindakan antisipasi Dewasa  akhir adalah:

1)     Berusaha bersikap hati-hati dalam berperilaku dan menyikapi kelebihan dirinya

2)     Mengkaji tujuan dan keputusan untuk menjadi model manusia yang diidamkan

3)     Memperhatikan etika masyarakat, kehendak orang tua, dan sikap teman-temannya

4)     Mengembangkan sikap-sikap pribadinya

g. Perkembangan Kesadaran Beragama

Iman dan hati adalah penentu perilaku dan perbuatan seseorang. Bagaimana perkembangan spiritual ini terjadi pada Dewasa  ? Sesuai dengan perkembangannya kemampuan kritis Dewasa  hingga menyoroti nilai-nilai agama dengan cermat. Mereka mulai membawa nilai-nilai agama ke dalam kalbu   dan kehidupannya. Tetapi mereka   juga    mengamati   secara      kritis      kepincangan-kepincangan   di masyarakat yang gaya hidupnya kurang memedulikan nilai agama, bersifat munafik, tidak jujur, dan perilaku amoral lainnya. Di sinilah idealisme keimanan dan spiritual Dewasa  mengalami benturan-benturan dan ujian.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PROBLEM SOLVING I

---------------------------------------------------------------------------------------------------

 

1. Pengertian Problem Solving

Problem solving sama artinya dengan pemecahan masalah. Problem solving adalah suatu pendekatan dalam menghadapi masalah. Problem solving juga merupakan suatu prosedur yang didalamnya terdapat langkah-langkah yang harus diikuti dalam memecahkan sebuah masalah yang dihadapi seseorang sebagai perorangan atau seseorang bagi pemimpin organisasi atau anggota organisasi.

            Pernahkah Anda menghadapi masalah ?. Dapatkah Anda mengemukakan contohnya ?. Apakah masalah yang Anda dihadapi masalah pribadi, sosial, belajar atau karier ?.

Bagaimanakah kebiasaan Anda dalam menghadapi masalah yang pernah Anda hadapi ? Bagaimana pemecahannya ? atau langkah-langkah apa yang Anda tempuh setiap masalah yang Anda hadapi ? Bagaiaman hasilnya ?

 

2. Apa Masalah Itu ?

            Pengertian masalah atau problem yang dihadapi seseorang berbeda dengan orang lain. Pengertian masalah yang dihadapi oleh seorang pemimpin berbeda dengan dihadapi oleh seorang pemimpin berbeda dengan yang dihadapi oleh seorang sarjana. Berbeda pula oleh seseorang sebagai pemimpin/anggota organisasi.

Masalah dapat digambarkan sebagai suatu keadaan (terlihat atai tidak terlihat) di mana antara yang diharapkan dengan kenyataan tidak sesuai. Antara apa yang direncanakan dengan kenyataan tidak sesuai. Atau terdapat hambatan yang diinginkan dengan keadaan sebenarnya.

            Masalah berbeda dengan keluhan. Keluhan bieasanya merupakan akibat dan masalah yang tidak jelas atau tidak teratasi/tidak terselesaikan. Kelihan yang dirasakan seseorang dapat dijadikan pertanda seseorang sedang mengalami masalah yang tidak dikenali atau sebuah masalah yang dipecahkan.

Masalah yang tidak dipecahkan akan dapat menimbulkan masalah baru. Oleh sebab itu setiap orang harus menyikapi setiap masalah yang dialaminya.

 

 

 

3. Bagaimana menyikapi masalah

Lari dari masalah ?

Menghadapi dan memecahkannya ?

Mengeluh

Tidak tahu apa yang harus dilakukan ?

Meminta bantuan kepada orang lain ?

Setiap orang tidak mungkin dapat menyikapi masalahnya dengan tepat apabila ia tidak atau belum mengenali masalah itu. Disamping itu ia harus mengenali sumber masalah yang dialami. Pada umumnya masalah yang dialami setiap orang bersumber dari dalam diri sendiri (internal) dan dapat juga bersumber dair luar diri (eksternal).

Sebagai seorang siwa malah yang bersumber dari dalam diri sendiri meliputi kondisi pribadi misalnya kecerdasan, bakat, fisik, nilai, kepribadian, ketrampilan belajar dan sebagainya. Sedangkan yang bersumber dari luar diri seperti kondisi fisik sosioemosional di lingkungan keluarga dan sekolah (pencahayaan, kebersihan, sirkulasi udara, hubungan dengan teman, dengan guru dan lain sebagainya) sarana belajar pribadi dan sekolah.

 

Langkah-langakh dalam memecahkan masalah

Dalam memecahkan masalah yang dialami perlu memahami langkah-langkah berikut :

MERUMUSKAN MASALAH YANG DIHADAPI

MEMILIH ALTERNATIF YANG PALING TEPAT

MENGHIMPUN BERBAGAI ALTERNATIF PEMCAHAN

MELAKSANAKAN PILIHAN DALAM BENTUK KEGIATAN NYATA

MENGANALISA SEBAB AKIBAT MASALAH

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Keterangan :

Merumuskan Masalah

Untuk mengetahui hakikat daripada sesuatu masalah tidaklah mudah, karena masalah yang sebenarnya dihadapi sering terselubung dalam berbagai bentuk berupa gejala –gejala yang tampak dan tidak tampak. Oleh sebab itu, diperlukan, pendidikan dan pengalaman untk dapt mencari sebab akibat yang tepat guna mencari pemecahaannya. Demikian juga halnya dengan msalah yang perlu dipecahkan melakui satu keputusan. APa yang tampak seperti masalah dalam satu organisasi belum tentu merupakan masalah yang sebenarnya. Yang terlihat itu mungkin hanya gejalanya saja, sedangkan hakekat yang sebenarnya dari masalah itu perlu dipahami lebih mendalam.

Orang Amerika (Industriwan Charles F Kattering) mengatakn “ Suatu masalah yang sudah didefinisikan dengan baik berarti sudah separo terpecahkan”. Sebuah masalah dapat dirumuskan dalam bentuk kalimat pernyataan atau kalimat pertanyaan.

Contoh : Kekurang dana rekrasi ke Taman Wisata Sondokor / Mengapa terjadi kekurangan dana rekreasi ke Taman Wisata Sondokoro

 

Analisa Sebab-AKibat

Setiap masalah yang akan dipecahkan perlu diketahui sebab masalah itu terjadi dan akibatyang akan meuncul bila tidak diatasi. Dalam menganalisa sebab akibat dari suatu masalah memerlukan pengetahuan dan pengalaman, memerlukan data dan fakti yang jleas/akurat. Tanpa hal itu akan sulit mencari solusi dari masalah yang dihadapi. Hal ini bertujuan untuk memperkecil resiko yang muncul dari sebuah keputusan yang akan diambil dari pemecahaan masalah yang dialami.

Mengapa terjadi kekurangan dana rekresi ke Taman Wisata Sondokor ? Padahal waktu keberangkatan yang direncanakan sudah dekat. Apakah akibatnya bila dana yang dibutuhkan tidak terkumpul sesuai jadwal ?

Menghimpun Alternatif Pemecehan

Kegiatan berikutnya ialah menentukan alternative pemecahan, yaitu berbagai kemungkinan yang dapat dipilih untuk dilaksanakan sebagai jalan keluar dari masalah dihadapi.

Setiap alternative harus dikaji faktor-faktor pendukung dan faktor penghamat yang ada dalam setiap alternative. Keuntungan apakah yang akan diperoleh apabila alternative tersebut menjadi pilihan atau sebaliknya kerugian/resiko apa yang akan muncul apabila alternative tersebut akan dipilih. Di samping itu juga harus diperhitungkan kekuatan kemauan dan kemampuan untuk melaksanakannya unbtuk menghindari munculnya masalah baru.

 

Memilih Alternatif yang Paling Tepat

Ukuran alternative yang paling tepat dapat dilihat dari segi biaya waktu, sarana, kemampuan dalam melaksankannya. Dengan  kata lain apakah alternative yang dipilih dapat mepermudah tercapainya tujuan, dapat mengurangi kerugian, dapat mengurangi konflik dengan orang lain, dapat memberikan kepuasan mampu dan mau melaksanakannya dan sebagainya.

 

Melaksanakan Pilihan dalam Bentuk Kegiatan Terencana

Keputusan yang diambil akan dapat berfungsi mememcahkan masalah apabila dapat dilaksanakan. Oleh karena itu harus dususn rencana kegiatan pelaksanaannya. Keputusan yang diambil oelh perorangan untuk mengatasi masalah perorangan tetap memerlukan rencana kegiatan pelaksanannya, apabila keputusan yang diambil oleh orangiasai untuk keperluan memecahkan masalah organisasi yang pelaksanannya melibatkan banyak orang memerlukan koordinasi, pengawasan dan penggunaan biaya sangat diperlukan adanya rencana kegiatan yang matang agar masalah dapat terpecahkan dan tidak muncul/mengurangi munculnya masalah yang baru yang lebih rumit.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

MOTIVASI  BELAJAR

-----------------------------------------------------------------------------------------------

 

Hari-hari pertama di kelas XI  atau kelas XII  adalah suatu kebanggan tersendiri, karena telah berhasil melampaui perjuangan yang cukup berat. Namun hasil yang telah dicapai tersebut sekarang harus dipertanggungjawabkan. Perjuangan belum akhir, dimana kita harus mengakhiri masa belajar SMP dan untuk kemudian melanjutkan ke SMA/MA atau SMK, Perguruan Tinggi, Bekerja dan seterusnya. Pada prinsip sepanjang hidupnya manusia akan menghadapi perjuangan, dan untuk dapat melampaui setiap perjuangan perlu adanya semangat atau motivasi. Perhatikan ilustrasi berikut :

4.      Ani ingin menjadi dokter, maka setiap hari Ani selalu berusaha menyiapkan diri dengan seabik-baiknya mulai dari belajar, mengerjakan tugas-tugas, latihan soal, membuat catatan, diskusi/belajar kelompok, sampai berusaha memahami bagaimana seharusnya berkepribadian seorang dokter, disamping selalu berdoa dan rajin beribadah. Karena kerja kerasnya  itu maka Ani selalu mendapat peringkat terbaik disekolahnya. Keinginan yang kuat ANi dapat memotivasi dirinya dalam belajar.

5.      Roni mempunyai kegemaran main gitar. Ia ingin sekali memiliki gitar, tetapi tabungannya belum cukup. Mengetahui hal tersebut orang tua ROni mengatakan bahwa kalau ingin dibelikan gitar, nanti kalau naik kelas dan nilainya dapat mencapai peringkat 5 besar. Mendengar kata-kata ayahnya, Roni menjadi tambah semangat belajarnya. Ia betul-betul belajar keras dan berdoa agar memenuhi harapan orang tuanya. Contoh diatas memberikan gambaran bahwa semangat belajar ROni timbul karena factor luar, yaitu ingin mendapat  gitar dan ingin memenuhi harapan orang tuanya.

6.      Rudi adalah anak pertama dari tiga bersaudara, adiknya masih kecil-kecil, Rudi adalah harapan satu-satunya orang tuanya yang akan dapat membantu ekonomi keluarga. Tapi sayangnya Rudi mempunayi pandangan yang berbeda dengan orang tuanya. Sebagai anak yang mulai berangkat Dewasa , ia ingin ‘gaul’ seperti teman-temannya. Dengan dalih kebebasan, ia tidak segan-segan membantah nasehat orang tuanya. Hampir setiap hari ia ‘nongkrong’ bersama teman-temannya, kadang-kadang sampai larut alam, sehingga paginya malas untuk masuk sekolah. Kalau sudah demikian itu ia terus bolos sekolah, juga tidak pulang ke rumah, melainkan jalan-jalan kebeberapa tempat hiburan. Suatu hari ditanya oleh guru pembingan kenapa tidak masuk sekolah, jawabnya sederhan yaitu ‘malas’

Memperhatikan cerita Rudi, timbul pertanyaan “kenapa Rudi malas?” Rudi malas karena pada dirinya ridak ada motivasi. Mengapa tidak ada motivasi ? Jawabnya adalah karena Rudi :

f.        TIdak mempunyai tujuan/cita-cita yang jelas dan kuat.

g.      Tidak memahami keinginan orang tuanya

h.      Tidak memahahi bahwa hidup itu penuhh kesulitan

i.        Tidak memahami aturan dan tata tertiib sekolah

j.        Tidak memahami diri (tugas dan kewajiban sendiri

Dari beberapa ilustrasi dapat diketuhi bahwa motivasi sangat diperlukan dalam mencapai suatu tujuan. Juga dapat diketahui bahwa motivasi ada yang berasal dari dalam diri dan ada yang berasal dari luar diri.

Adapun factor-faktor yang harus diperhatikan dalam mengembangkan motivasi belajar adalah :

-          Setiap usaha belajar perlu ditetapkan niat dan tujuan yang jelas

-          Merencanakan kegitan belajar sebaik-baiknya

-          Memahami setiap hambatan yang dihadapi dalam belajar.

-          Berdoa untuk keberhasilan

-          Selalu mawas diri dan mengembangkan kesadaran untuk lebih memahami diri. Semakin dalam pemahaman diri seseorang semakin besar semangata yang akan muncul.

-          Mau menerima masukan dari orang lain

-          Memahami norma-norma tentang belajar yang baik

-          Mempunyai rencana masa depan.

Motivasi harus selau ada dan dipelihara, agar senantiasa hidup menggelora didalam jiwa kita semuanya. Kalau kita kehilangan semangat, badan rasanya lemah, malas, tidak bergairah, tidak berdaya, bahkan merasa tidak berharga. Sungguh ini sangat merugikan. Jadi motivasi sangat diperlukan untuk keberhasilan seseorang dalam belajar adalah idaman setiap orang dalam berusaha. Agar kita memahami usaha-usaha apakah yang perlu diperhatikan, perhatikan hal-hal berikut ini :

D.     Persyaratan akademis, meliputi :

7.      Hasil ulangan yang diperoleh sudah tuntas/lulus

8.      Kehadiran disekolah hendaknya sesuai dengan ketentuan

9.      Konsentrasi belajar baik dirumah maupuan di sekolah

10.  Kesehatan fisik maupun mental yang menunjang kegiatan belajar

11.  Kelengkapan catatan pelajaran

12.  Mengerjakan tugas (PR) dengan baik

E.      Persyaratan Budi Pekerti, meliputi :

4.      Kelakuan :

-          Ketaatan terhadap tata tertib sekolah

-          Bersikap santun dan ramah kepada guru/karyawan sekolah

-          Menjalin hubungan baik dengan teman sebaya

-          Menperhatikan pelajaran

5.      Kerajinan

-          Kehadiran dalam kegiatan belajar mengajar

-          Kehadiran dalam kegiatan ekstra  kurikuler

-          Aktif mengikuti kegiatan peringatan hari-hari besar nasional maupun agama

-          Kehadiran dalam kegiatan upacara bendera

-          Mengerjakan PR atau tugas-tugas lain dari guru.

-          Kelengkapan dan kerajinan buku catatan

6.      Kerapian/kebersihan

-          Memakai seragam lengkap sesuai ketentuan

-          Memakai pakaian bersih dan rapi

-          Rambut di sisir rapi, tidak mengenakan pewarna rambut.

-          Menjaga keberhasilan diri dan lingkungannya.

-          Buku-buku pelajaran diampul rapid an bersih

-          Membuang sampah ditempatnya.

F.       Faktor ‘X’

Untuk dapat naik kelas, selain memperhatikan persyaratan akademis dan budi pekerti masih ada hal lain yang menentukan yaitu factor ‘X’. Manusia hanya dapat berusaha, tetapi Tuhan Yang Maha Esa jualah yang menentukan usaha kita berhasil atau tidak, itulah sebabnya dengan factor ‘X’. Oleh karena itu setelah kita memperhatikan semua usaha, sebaiknya kita selalu berdoa baik sebelum maupun sesudah belajar, dan setiap selesai sembahyang, agar Tuhan Yang Maha Esa senantiasa member petunjuk dan kemudahan kepada kita serta meridhoi semua yang telah kita lakukan.

 

--------------------------------------------------------------------------------------------------

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

TATA KRAMA DALAM PERGAULAN

--------------------------------------------------------------------------------------------------

 

 

Etiket adalah aturan sopan santun dalam pergaulan. Mengabaikan sopan santun sering menimbulkan perselisihan atau kesalahpahaman. Etiket merupakan sarana/alat untuk kelancaran dalam pergaulan dan juga membantu dalam mencapai cita-cita kita.

"A knowledge of etiquette helps us to do and say the right thing at the right time.
It makes no difference how wealthy or how poor a person is,
as a human being, he or she is entiled to sympathy and respect".
(Lady Troubridge, "The Book of Etiquette")

Perbedaan Etiket dan Etika :

Etiket : berarti tata cara pergaulan yang baik antara sesama manusia. Berasal dari bahasa Perancis: Etiquette.

Etika : berarti falsafah moral dan merupakan pedoman cara hidup yang benar dilihat dari sudut budaya, susila dan agama. Berasal dari bahasa Latin : Ectica.

Dasar-dasar Etiket :

-          Sopan dan ramah kepada siapa saja

-          Memberi perhatian kepada orang lain

-          Ingin membantu

-          Memiliki rasa toleransi

-          Dapat menguasai diri, mengendalikan emosi dalam situasi

 

Tujuan Etiket : "Selalu berusaha untuk menyenangkan orang lain".

Manfaat Etiket dalam kehidupan manusia :

1.      Membuat seseorang disegani, dihormati, disenangi orang lain

2.      Mendapat kemudahan dalam hubungan baik dengan orang (better human relation)

3.      Memberi keyakinan pada diri sendiri dalam setiap situasi

4.      Dapat memelihara suasana yang baik dilingkungan keluarga, tempat kerja, dan antara teman

 

Untuk lebih berhasil dalam kehidupan kita perlu memiliki :

1.      Self Confidence

2.      Self Control

3.       Body Language

4.      First Impression

 

Cara Memupuk Kepercayaan Pada Diri Sendiri :

1.    Banyak membaca pengetahuan umum

2.    Mengikuti berita-berita yang aktual

3.    Memperdalam pengetahuan dibidang kita

4.    Tidak segan bertanya apabila tidak atau kurang mengerti

5.    Terbuka untuk menerima kritik membangun

6.    Memperhatikan saran-saran penampilan

7.    Berani berdiskusi untuk menguji apakah pendapat kita dapat diterima atau tidak

8.    Banyak bergaul dengan berbagai lapisan masyarakat

9.    Melatih diri dalam beberapa macam keterampilan

10. Mempelajari bahasa lain (asing, daerah) untuk dipergunakan secara aktif atau pasif apabila diperlukan

 

Ciri Orang-Orang yang Menghayati Tata Krama yang Baik :

-         Memiliki rasa percaya diri pada waktu menghadapi masyarakat dari tingkat manapun

-         Segala tingkah laku dan ucapannya mencerminkan perhatian kepada orang lain

-         Sopan, ramah, selalu menunjukkan sikap yang menyenangkan kepada siapa saja

-         Dapat menguasai diri, selalu berusaha tidak menyinggung perasaan orang lain, menyakiti atau mengganggu pikiran orang lain

-         Usahakan tidak membuat kecewa, gusar apalagi membuat marah orang lain, walaupun diri sendiri baru atau sedang dalam keadaan sedih, kesal, lelah atau jenuh


Perbedaan etiket timur dan barat

Dasar dari peraturan etiket adalah adat istiadat atau tradisi dari daerah dan negara tertentu, yang kadang-kadang berbeda dan bertentangan, seperti misalnya :

-  Cara bersalaman

-  Cara menatap mata sewaktu berjabatan tangan

-  Saat memberi sambutan

-  Saat menerima sesuatu (dengan menggunakan tangan kanan)

Selain mengetahui etiket bangsa sendiri, sebaiknya juga mengetahui sedikit tentang etiket bangsa-bangsa lain. Sebab hal itu akan melancarkan komunikasi dan kemampuan kita untuk menyesuaikan diri kepada lingkungan tempat kita berada.

 

Tata Cara Berkenalan

1.  Memperkenalkan orang dengan mengucapkan namanya dengan jelas.

2.  Memberikan sedikit informasi tentang orang yang diperkenalkan

3.  Personal contact:

    -  Cara berjabat tangan sekitar 3-4 detik

    -  Melihat mata yang bersangkutan

    -  Senyum

    -  Tubuh sedikit ke depan

Apabila tidak dapat terdengar nama dengan jelas, boleh bertanya lagi

Perkenalan :

-         Yang lebih muda diperkenalkan kepada yang lebih tua

-         Umumnya seorang pria diperkenalkan kepada wanita

-         Wanita diperkenalkan kepada pria, apabila pria itu orang penting yang perlu dihormati, seperti: Kepala Negara, Menteri, Gubernur, Duta Besar negara asing, Ulama/Tokoh agama, atau pria jauh lebih tua dari wanita (+ 20 tahun)

Berdiri Dari Tempat Duduk:

-          Wanita tidak harus berdiri waktu berkenalan, kecuali bila menghadapi orang-orang yang pantas dihormati

-          Tuan dan Nyonya rumah selalu harus berdiri untuk menyambut tamu-tamu.

-          Apabila tamu akan pulang, tuan dan nyonya rumah harus berdiri dan mengantar tamu sampai di pintu

Khusus Pria :

Harus berdiri dari tempat duduk:

-      Bila berjabatan tangan (dengan pria dan wanita)

-      Bila seorang wanita masuk dalam ruangan

-      Bila seorang wanita mendekati, saat ia duduk

-      Bila seorang wanita yang duduk di sampingnya berdiri dan akan meninggalkan tempat

 

Etiket dalam Percakapan (Conversation)

 

Seni pembicaraan adalah bukan mengetahui sesuatu yang harus dikatakan, melainkan sesuatu yang tidak boleh dikatakan.

Communication Field :

1. Facial Expression

2. Body Position

3. Good (Clear) Voice

4. Choise of Words

5. Ways of using the eyes

Hal yang diperlukan untuk dapat berbicara secara efektif:

-          Rasa percaya diri yang kuat

-          Keluwesan dalam pergaulan

-          Mempunyai persepsi yang tepat terhadap keadaan lingkungan dan individu yang terlibat dalam interaksi tersebut

-          Dapat menguasai situasi

-          Mengetahui hasil yang diharapkan dari interaksi

Hal-hal yang dihindarkan dalam percakapan:

-          Memotong pembicaraan orang lain

-          Memonopoli pembicaraan atau percakapan

-          Membual tentang diri sendiri

-          Membicarakan hal-hal yang dapat menimbulkan pertentangan

-          Pembicaraan tentang penyakit, kematian, dan lain-lain

-          Menanyakan harga barang orang lain

-          Menanyakan masalah yang sifatnya pribadi

-          Gosip atau berita yang belum tentu kebenarannya

 

 

 

                                                                                                                                                            NARKOBA

 

1.      Pengertian

Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif lainnya. Terminologi narkoba familiar digunakan oleh aparat penegak hukum; seperti polisi (termasuk didalamnya Badan Narkotika Nasional), jaksa, hakim dan petugas Pemasyarakatan. Selain narkoba, sebutan lain yang menunjuk pada ketiga zat tersebut adalah Napza yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif. Istilah napza biasanya lebih banyak dipakai oleh para praktisi kesehatan dan rehabilitasi. Akan tetapi pada intinya pemaknaan dari kedua istilah tersebut tetap merujuk pada tiga jenis zat yang sama.

Menurut UU No.22 Tahun 1997 tentang Narkotika disebutkan pengertian Narkotika adalah Narkotika adalah “zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan”.

Psikotropika adalah “zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku”.

Bahan adiktif lainnya adalah “zat atau bahan lain bukan narkotika dan psikotropika yang berpengaruh pada kerja otak dan dapat menimbulkan ketergantungan”

Meskipun demikian, penting kiranya diketahui bahwa tidak semua jenis narkotika dan psikotropika dilarang penggunaannya. Karena cukup banyak pula narkotika dan psikotropika yang memiliki manfaat besar di bidang kedokteran dan untuk kepentingan pengembangan pengetahuan.

Menurut UU No.22 Tahun 1997 dan UU No.5 Tahun 1997, narkotika dan psikotropika yang termasuk dalam Golongan I merupakan jenis zat yang dikategorikan illegal. Akibat dari status illegalnya tersebut, siapapun yang memiliki, memproduksi, menggunakan, mendistribusikan dan/atau mengedarkan narkotika dan psikotropika Golongan I dapat dikenakan pidana sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

 

 

 

 

 

 

2.      Macam – Macam

  • Candu

Getah tanaman Papaver Somniferum didapat dengan menyadap (menggores) buah yang hendak masak. Getah yang keluar berwarna putih dan dinamai “Lates”. Getah ini dibiarkan mengering pada permukaan buah sehingga berwarna coklat kehitaman dan sesudah diolah akan menjadi suatu adonan yang menyerupai aspal lunak. Inilah yang dinamakan candu mentah atau candu kasar. Candu kasar mengandung bermacam-macam zat-zat aktif yang sering disalahgunakan. Candu masak warnanya coklat tua atau coklat kehitaman. Diperjual belikan dalam kemasan kotak kaleng dengan berbagai macam cap, antara lain ular, tengkorak,burung elang, bola dunia, cap 999, cap anjing, dsb. Pemakaiannya dengan cara dihisap.

  • Morfin

Morfin adalah hasil olahan dari opium/candu mentah. Morfin merupaakan alkaloida utama dari opium ( C17H19NO3 ) . Morfin rasanya pahit, berbentuk tepung halus berwarna putih atau dalam bentuk cairan berwarna. Pemakaiannya dengan cara dihisap dan disuntikkan.

  • Heroin ( putaw )

Heroin mempunyai kekuatan yang dua kali lebih kuat dari morfin dan merupakan jenis opiat yang paling sering disalahgunakan orang di Indonesia pada akhir – akhir ini . Heroin, yang secara farmakologis mirip dengan morfin menyebabkan orang menjadi mengantuk dan perubahan mood yang tidak menentu. Walaupun pembuatan, penjualan dan pemilikan heroin adalah ilegal, tetapi diusahakan heroin tetap tersedia bagi pasien dengan penyakit kanker terminal karena efek analgesik dan euforik-nya yang baik.

  • Morfin

Codein termasuk garam / turunan dari opium / candu. Efek codein lebih lemah daripada heroin, dan potensinya untuk menimbulkan ketergantungaan rendah. Biasanya dijual dalam bentuk pil atau cairan jernih. Cara pemakaiannya ditelan dan disuntikkan.

  • Demerol

Nama lain dari Demerol adalah pethidina. Pemakaiannya dapat ditelan atau dengan suntikan. Demerol dijual dalam bentuk pil dan cairan tidak berwarna.

  • Methadon

Saat ini Methadone banyak digunakanorang dalam pengobatan ketergantungan opioid. Antagonis opioid telah dibuat untuk mengobati overdosis opioid dan ketergantungan opioid. Sejumlah besar narkotik sintetik (opioid) telah dibuat, termasuk meperidine (Demerol), methadone (Dolphine), pentazocine (Talwin), dan propocyphene (Darvon). Saat ini Methadone banyak digunakan orang dalam pengobatan ketergantungan opioid. Antagonis opioid telah dibuat untuk mengobati overdosis opioid dan ketergantungan opioid. Kelas obat tersebut adalah nalaxone (Narcan), naltrxone (Trexan), nalorphine, levalorphane, dan apomorphine. Sejumlah senyawa dengan aktivitas campuran agonis dan antagonis telah disintesis, dan senyawa tersebut adalah pentazocine, butorphanol (Stadol), dan buprenorphine (Buprenex). Beberapa penelitian telah menemukan bahwa buprenorphine adalah suatu pengobatan yang efektif untuk ketergantungan opioid. Nama popoler jenis opioid : putauw, etep, PT, putih.

 

3.      Faktor yang Mendorong

            Motivasi dalam penyalahgunaan zat dan narkotika ternyata menyangkut motivasi yang berhubungan dengan keadaan individu (motivasi individual) yang mengenai aspek fisik, emosional, mental-intelektual dan interpersonal.

            Di samping adanya motivasi individu yang menimbulkan suatu tindakan penyalahgunaan zat, masih ada faktor lain yang mempunyai hubungan erat dengan kondisi penyalahgunaan zat yaitu faktor sosiokultural seperti di bawah ini; dan ini merupakan suasana hati menekan yang mendalam dalam diri Dewasa ; antara lain:

·                Perpecahan unit keluarga misalnya perceraian, keluarga yang berpindah-pindah, orang tua yang tidak ada/jarang di rumah dan sebagainya.

·                Pengaruh media massa misalnya iklan mengenai obat-obatan dan zat.

·                Perubahan teknologi yang cepat.

·                Kaburnya nilai-nilai dan sistem agama serta mencairnya standar moral; (hal ini berarti perlu pembinaan Budi Pekerti – Akhlaq)

·                Meningkatnya waktu menganggur.

·                Ketidakseimbangan keadaan ekonomi misalnya kemiskinan, perbedaan ekonomi etno rasial, kemewahan yang membosankan dan sebagainya.

·                Menjadi manusia untuk orang lain.

 

4.      Bahaya

  1. Menurut Efeknya

ari narkoba bisa mengakibatkan bila dikonsumsi dalam sekian dosis tertentu dapat mengakibatkan seseorang menjadi ber-halusinasi dengan melihat suatu hal/benda yang sebenarnya tidak ada / tidak nyata contohnya kokain & LSD

Stimulan , efek dari narkoba yang bisa mengakibatkan kerja organ tubuh seperti jantung dan otak bekerja lebih cepat dari kerja biasanya sehingga mengakibatkan seseorang lebih bertenaga untuk sementara waktu , dan cenderung membuat seorang pengguna lebih senang dan gembira untuk sementara waktu

         Depresan, efek dari narkoba yang bisa menekan sistem syaraf pusat dan mengurangi aktivitas fungsional tubuh, sehingga pemakai merasa tenang bahkan bisa membuat pemakai tidur dan tidak sadarkan diri. Contohnya putaw

         Adiktif , Seseorang yang sudah mengkonsumsi narkoba biasanya akan ingin dan ingin lagi karena zat tertentu dalam narkoba mengakibatkan seseorang cenderung bersifat pasif , karena secara tidak langsung narkoba memutuskan syaraf-syaraf dalam otak,contohnya ganja , heroin , putaw

         Jika terlalu lama dan sudah ketergantungan narkoba maka lambat laun organ dalam tubuh akan rusak dan jika sudah melebihi takaran maka pengguna itu akan overdosis dan akhirnya kematian

menurut jenisnya

Adapun bahaya narkoba berdasarkan jenisnya adalah sebagai berikut:

  1. Opioid:
    • depresi berat
    • apatis
    • rasa lelah berlebihan
    • malas bergerak
    • banyak tidur
    • gugup
    • gelisah
    • selalu merasa curiga
    • denyut jantung bertambah cepat
    • rasa gembira berlebihan
    • banyak bicara namun cadel
    • rasa harga diri meningkat
    • kejang-kejang
    • pupil mata mengecil
    • tekanan darah meningkat
    • berkeringat dingin
    • mual hingga muntah
    • luka pada sekat rongga hidung
    • kehilangan nafsu makan
    • turunnya berat badan
  2. Kokain
    • denyut jantung bertambah cepat
    • gelisah
    • rasa gembira berlebihan
    • rasa harga diri meningkat
    • banyak bicara
    • kejang-kejang
    • pupil mata melebar
    • berkeringat dingin
    • mual hingga muntah
    • mudah berkelahi
    • pendarahan pada otak
    • penyumbatan pembuluh darah
    • pergerakan mata tidak terkendali
    • kekakuan otot leher
  1. Ganja
    • mata sembab
    • kantung mata terlihat bengkak, merah, dan berair
    • sering melamun
    • pendengaran terganggu
    • selalu tertawa
    • terkadang cepat marah
    • tidak bergairah
    • gelisah
    • dehidrasi
    • tulang gigi keropos
    • liver
    • saraf otak dan saraf mata rusak
    • skizofrenia
  1. Ectasy
    • enerjik tapi matanya sayu dan wajahnya pucat,
    • berkeringat
    • sulit tidur
    • kerusakan saraf otak
    • dehidrasi
    • gangguan liver
    • tulang dan gigi keropos
    • tidak nafsu makan
    • saraf mata rusak
  1. Shabu-shabu:
    • enerjik
    • paranoid
    • sulit tidur
    • sulit berfikir
    • kerusakan saraf otak, terutama saraf pengendali pernafasan hingga merasa sesak nafas
    • banyak bicara
    • denyut jantung bertambah cepat
    • pendarahan otak
    • shock pada pembuluh darah jantung yang akan berujung pada kematian.
  1. Benzodiazepin:
    • berjalan sempoyongan
    • wajah kemerahan
    • banyak bicara tapi cadel
    • mudah marah
    • konsentrasi terganggu
    • kerusakan organ-organ tubuh terutama otak

jadi dapat disimpulkan apabila narkoba dikonsumsi Oleh:

a.       Dewasa

Masa Dewasa  merupakan suatu fase perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa. Perkembangan seseorang dalam masa anak-anak dan Dewasa  akan membentuk perkembangan diri orang tersebut di masa dewasa. Karena itulah bila masa anak-anak dan Dewasa  rusak karena narkoba, maka suram atau bahkan hancurlah masa depannya.

Pada masa Dewasa , justru keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan gaya hidup, serta bersenang-senang besar sekali. Walaupun semua kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal itu bisa juga memudahkan Dewasa  untuk terdorong menyalahgunakan narkoba. Data menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok usia Dewasa .

Masalah menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, para Dewasa  tertular dan menularkan HIV/AIDS di kalangan Dewasa . Hal ini telah terbukti dari pemakaian narkoba melalui jarum suntik secara bergantian. Bangsa ini akan kehilangan Dewasa  yang sangat banyak akibat penyalahgunaan narkoba dan merebaknya HIV/AIDS. Kehilangan Dewasa  sama dengan kehilangan sumber daya manusia bagi bangsa.

b.      Pelajar

Di Indonesia, pencandu narkoba ini perkembangannya semakin pesat. Para pencandu narkoba itu pada umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut ialah usia produktif atau usia pelajar. Pada awalnya, pelajar yang mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan perkenalannya dengan rokok.

Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di kalangan pelajar saat ini. Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat, apalagi ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pencandu narkoba. Awalnya mencoba, lalu kemudian mengalami ketergantungan.

Dampak negatif penyalahgunaan narkoba terhadap anak atau Dewasa  (pelajar-red)

adalah sebagai berikut:

· Perubahan dalam sikap, perangai dan kepribadian,

· Sering membolos, menurunnya kedisiplinan dan nilai-nilai pelajaran,

· Menjadi mudah tersinggung dan cepat marah,

· Sering menguap, mengantuk, dan malas,

· Tidak memedulikan kesehatan diri,

· Suka mencuri untuk membeli narkoba.

 

5.      Penyelesaian/Solusi

Banyak yang masih bisa dilakukan untuk mencegah Dewasa  menyalahgunakan narkoba dan membantu Dewasa  yang sudah terjerumus penyalahgunaan narkoba. Ada tiga tingkat intervensi, yaitu

1. Primer, sebelum penyalahgunaan terjadi, biasanya dalam bentuk pendidikan, penyebaran informasi mengenai bahaya narkoba, pendekatan melalui keluarga, dll. Instansi pemerintah, seperti halnya BKKBN, lebih banyak berperan pada tahap intervensi ini. kegiatan dilakukan seputar pemberian informasi melalui berbagai bentuk materi KIE yang ditujukan kepada Dewasa  langsung dan keluarga.

2. Sekunder, pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya penyembuhan (treatment). Fase ini meliputi: Fase penerimaan awal (initialintake)antara 1 – 3 hari dengan melakukan pemeriksaan fisik dan mental, dan Fase detoksifikasi dan terapi komplikasi medik, antara 1 – 3 minggu untuk melakukan pengurangan ketergantungan bahan-bahan adiktif secara bertahap.

3. Tertier, yaitu upaya untuk merehabilitasi merekayang sudah memakai dan dalam proses penyembuhan. Tahap ini biasanya terdiri atas Fase stabilisasi, antara 3-12 bulan, untuk mempersiapkan pengguna kembali ke masyarakat, dan Fase sosialiasi dalam masyarakat, agar mantan penyalahguna narkoba mampu mengembangkan kehidupan yang bermakna di masyarakat. Tahap ini biasanya berupa kegiatan konseling, membuat kelompok-kelompok dukungan, mengembangkan kegiatan alternatif, dll.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

AKU SUDAH PUBER ATAU BELUM ?

---------------------------------------------------------------------------------------------------

 

E.      Aku Puber?

Aku sangat terkejut ketika menemukan bercak darah pada rokku tadi siang di sekolah. Ada apa degnanku? Mengapa aku terluka? Aku sangat bingung dan juga takut. Namun, rasa malu melebihi semua itu. Rasanya aku ingin menangis. Sahabatku, Ani; hanya diam terpaku, memandangku dengan berbagai perasaan. Akan tetapi, sedetik kemudian ia menarikku dan mengajak menemui Bu Lia, guru pembimbingku di sekolah.

Aku tidak menemukan keterkejutan di mata Bu Lia. Ia tersenyum ramah, dan meminjamkan aku rok sekolah. Ia juga bercerita banyak tentang apa yang terjadi padaku. Pada dasarnya ia mengatakan aku mulai memasuki masa puber yang ditandai dengan haid yang pertama.

Sumber: dokumentasi pribadi

 

Banyak di antara kita yang tidak memahami ketika pertama kali mengalami menstruasi/haid walaupun tidak sedikit juga yang sudah paham. Namun, peristiwa pertama kali menginjak masa puber selalu saja membingungkan. Oleh karena itu, baik bagi kita memperoleh informasi sebanyak-banyaknya mengenai masalah ini.

Apakah puber atau pubertas itu?

Kata pubertas berasal dari kata latin yang berarti ‘usia kedewasaan’. Elizabeth B. Hurlock dalam buku Psikologi Perkembangan menjelaskan bahwa pubertas merupakan masa yang mengawali masa Dewasa  dan biasanya berlangsung secara singkat. Ia juga mengutip definisi masa puber yang sibuat oleh Root, yaitu suatu tahap dalam perkembangan manusia di mana terjadi kematangan alat-alat seksual dan reproduksi yang disertai dengan perubahan dalam pertumbuhan fisik dan psikologis.

Dalam modul 1 Kesehatan Reproduksi Dewasa  yang diterbitkan oleh BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) dikatakan bahwa seseorang mulai memasuki masa puber pada usia 9-10 tahun dan berakhir pada usia sekitar 15-16 tahun.

Dari beberapa penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa masa puber adalah tahap yang mengawali masa Dewasa , di mana terjadi kematangan alat-alat seksual dan reproduksi yang disertai dengan perubahan dalam pertumbuhan fisik dan psikologis yang biasanya terjadi selama dua samapi empat tahun.

Secara biologis, masa puber dicapai ketika hypothalamus mulai bekerja. Hypothalamus adalah salah satu organ penting dalam otak manusia selain hipofisis yang mengatur aktivitas seksual normal, seperti perkembagnan cirri seksual primer dan sekunder. Hypothalamus merupakan pusat pengendali tubuh manusia, sementara hipofisis adalah kelenjar yang berfungsi sebagai pusat dari seluruh system kelenjar penghasil hormone tubuh. Hypothalamus terletak di dasar otak, tepatnya pada bagian diensefalon, yaitu batas antara otak besar dan otak kecil.

Bila hypothalamus belum mulai bekerja, kelenjar hipofisis hanya membantu laju pertumbuhan tubuh yang diproduksinya. Akan tetapi, bila sudah mulai bekerja, kelenjar ini akan membawa kita memasuki masa pubertas.

Aku Sudah Dewasa !

Masa puber adalah periode yang unik dan khusus yang ditandai oleh perubahan tertentu dalam perkembagnan manusia. Ketika memasuki masa Dewasa , pertumbuhan dan perkembangan kita akan berlangsung dengan cepat. Kita akan mengalami perubahan fisik dan psikis. Sekalipun demikian, perubahan ini berbeda antara individu yang satu dan yang lainnya. Salah satu factor penentu perbedaan tersebut adalah perbedaan genetic dan lingkungan, seperti kesehatan, gizi, dan kondisi emosional.

Factor genetic akan mempengaruhi kelenjar-keelnjar endokrin yang menghasilkan hormon-hormon tertentu. Gizi yang buruk pada masa kanak-kanak menyebabkan kurangnya produksi hormone pertumbuhan, sementara gangguan emosional mengakibatkan produksi hormone adrenal steroid berlebihan yang merugikan hormone pertumbuhan. Misalnya, jika pertumbuhan masa puber terganggu oleh penyakit, gizi yang buruk, atau ketegangan emosional yang lama, akan terjadi penundaan penyatuan tulang-tulang sehingga anak tidak dapat mencapai tubuh tinggi yang sempurna. Namun, bila gangguan ini cepat diketahui dan diadakan perbaikan, pertumbuhan dapat dipercepat sampai tiga atau empat kali  dan kecepatan ini terus berlangsung samapai anak mencapai batas potensial bawaannya.

F.       Perubahan Fisik

Perubahan fisik pada Dewasa  putra dan putrid terutama terjadi karena pengaruh hormone yang dihasilkan kelenjar hipofisis. Kelenjar ini terdapat di dasar otak, tepatnya di lekukan kecil pada sella tursica, yaitu suatu bagian yang serupa dengan batang terikat yang ada di bawah serebrum. Hipofisis dihubungkan dengan hypothalamus melaluitangkai hipofisis.pelepasan hormone dari hipofisis diatur okeh hypothalamus. Kelenjar hipofisis akan menghasilkan hormone yang berbeda pada pria dan wanita. Pada pria, hormone tersebut dinamakantestosteron karena dihasilkan oleh testis, sedangkan pada wanita dinamakan estrogen dan progesterone yang diproduksi di indung telur.

Adanya hormone-hormon ini memberi pengaruh pada perubahan fisik Dewasa . Perubahan ini bisa tampakl dan tidak tampak. Pada Dewasa  putra, perubahan yang tampak ddari luar antara lain:

7.      Otot menguat

8.      Tumbuh jakun

9.      Tumbuh bulu di ketiak, muka (kumis dan janggut), dan sekitar kemaluan

10.  Kulit dan rambut berminyak

11.  Suara menjadi besar atau berat

12.  Penis dan buah zakar membesar

Sementara itu, perubahan yang tidak tampak dari luar adalah mengalami mimpi basah. Yang dimaksud dengan mimpi basah adalah ejakulasi secara tidak disadari yang terjadi secara alami. Ejakulasi merupakan peristiwa keluarnya sperma dari penis. Laki-laki memproduksi sperma setiap hari, tetapi tidak harus selalu dikeluarkan melalui ejakulasi. Sperma yang tidak dikeluarkan melalui ejakulasi akan diserap oleh tubuh dan dikeluarkan melalui cairan keringat dan kotoran.

Pada Dewasa  putrid, perubahan fisik yang tampak dari luar antara lain:

5.      Tumbuh payudara

6.      Putting payudara menonjol keluar

7.      Bentuk tubuh berlekuk (berbentuk)

8.      Tumbuhbulu di ketiak dan sekitar kemaluan

Sementara itu, perubahan yang tidak tampak dari luar adalah mengalami menstruasi (datang bulan/haid) secara berkala. Dalam kurun waktu tertentu, sel telur (ovum) yang sudah matang akan dikeluarkan dari indung telur. Kemudian, sel telur ini bergerak melalui saluran telur menuju rahim. Dinding rahim akan mengalami penebalan dan siap menerima hasil pembuahan. Akan tetapi, bila sel telur tidak bertemu dengan sperma (tidak dibuahi), sel telur (ovum) yang sudah matang akan dikeluarkan dari indung telur. Kemudian, sel telur ini bergerak melalui saluran telur menuju rahim. Dinding rahim akan mengalami penebalan dan siap menerima hasil pembuahan. Akan tetapi, bila sel telur tidak bertemu dengan sperma (tidak dibuahi), sel telur dan seluruh jaringan yang terbentuk pada dinding rahim akan rontok, selanjutnya dikeluarkan dari rahim sebagai menstruasi/haid.

Saat menstruasi, Dewasa  putrid terkadangmengalami rasa nyeri. Rasa nyeri ini bervariasi pada setiap orang, mulai dari yang ringan sampai berat. Rasa nyeri yang berat (dismenorea) kadang begitu hebat hingga menunggu aktivitas sehari-hari. Nyeri haid dibedakan menjadi dua jenis, yaitusebagai berikut.

 

c.       Nyeri haid primer

Nyeri haid primer adalah nyeri yang timbul sejak haid pertama dan akan pulih dengan sendirinya seiring semakin stabilnya hormone tubuh atau perubahan posisi rahim setelah menikah dan melahirkan. Nyeri haid ini tergolong normal dan tidak membahayakan kesehatan. Namun dapat berlebihan bila dipengaruhi oleh factor fisik dan psikis seperti stress, shock, penyempitan pembuluh darah, penyakit yang menahun, kurang darah, kondisi tubuh yang menrun, atau karena pengaruh hormone prostaglandin F2.

d.      Nyeri haid sekunder

Nyeri ini biasanya baru muncul jika ada penyakit yang datang kemudian. Penyebabnya adalah kelainan atau penyakit seperti infeksi rahim, kista/polip, tumor sekitar kandungan, atau karena kelainan kedudukan rahim yang menetap.

Beberapa hal berikut dapat dilakukan untuk mengatasi rasa nyeri atau sakit perut sewaktu menstruasi:

9.      Mengompres bagian tubuh yang paling terasa kram (bisa di perut atau pinggang belakang) dengan botol panas (hangat)

10.  Mandi air hangat

11.  Minum minuman hangat yang mengandung kalsium tinggi, seprti susu dan yoghurt

12.  Mencoba untuk berjalan

13.  Menggosok-gosok perut atau pinggang yang sakit

14.  Mengambil posisi tubuh meningging agar rahim tergantung ke bawah sehingga dapat membantu relaksasi

15.  Menarik nafas dalam-dalam secara perlahan untuk relaksasi

16.  Mengkonsumsi obat pengurang rasa sakit karena haid dengan pengawasan dokter.

Di samping rasa nyeri, kadang ada beberapa gejala yang menyertai sebelum dan saat menstruasi yang disebut gejala premenstruasi, yaitu:

8.      Perasaan malas bergerak yang dapat menyertai sebelum dan saat menstruasi

9.      Nafsu makan meningkat

10.  Emosi menjadi labil dan muncul perasaan-perasaan negative, sehingga kita menjadi lebih sensitive dan mudah uring-uringan

11.  Mengalami kram perut (dismenorea)

12.  Mual dan nyeri kepala

13.  Pingsan

14.  Berat badan naik (karena tubuh menyimpan air dalam jumlah yang banyak).

Hal tersebut di atas dapat diatasi dengan cara:

f.        Mengurangi makan-makanan yang mengandung garam, seperti kentang goring, kacang-kacangan, dan makanan berbumbu untuk mengurangi penahanan air berlebihan;

g.      Mengurangi makanan yang mengandung tepung, gula, kafein, dan coklat;

h.      Banyak minum air putih, jus buah-buahan, dan teh;

i.        Meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung kalsium dan vitamin C tinggi seminggu sebelum menstruasi;

j.        Jika menstruasi cukup banyak mengeluarkan darah, perbanyaklah makan makanan atau suplemen yang mengandung zat besi agar terhindar dari enemia.

Pada saat mengalami menstruasi, para wanita atau Dewasa  putrid tetap bisa beraktivitas seperti biasa tanpa harus membatasi ruang gerak aktivitasnya. Bahkan, gerak yang dilakukan bisa mengurangi rasa nyeri yang dirasakan.

Berbagai perubahan fisik yang terjadi pada pria dan wanita dapat menimbulkan permasalahan-permasalahan berikut ini.

6.      Bau badan.

Bau badan adalah bau tidak enak yang dikeluarkan tubuh akibat produksi kelenjar kringat yang berlebih. Pria cenderung mengalami bau badan karena kelenjar keringat pada pria lebih aktif. Cara mengatasi bau badan adalah dengan mandi teratur, menggunakan deodorant atau bedak khusus untuk bau badan, dan menjaga kebersihan pakaian.

7.      Jerawat.

Jerawat merupakan sumbatan kelenjar minyak oleh kotoran. Pencegahan timbulnya jerawat dapat dilakukan dengan membersihkan muka dengan sabun khusus (ph balanced) secara teratur, menggunakan kosmetika ph balanced, tidak menggunakan obat antijerawat, mengurangi makanan berlemak (gorengan, kacang, cokelat, dan es krim), tidak memencet atau memegang jerawat karena akan menambah infeksi. Bila jerawat dirasa sudah berlebih dan terjadi infeksi, maka kita perlu memeriksakan diri ke dokter.

8.      Menstruasi belum teratur.

Terkadang, hal ini dapat menjadi masalah besar karena kekhawatiran akan adanya kelainan dalam diri kita atau kemungkinan hamil. Sebenarnya hal ini tidak perlu dikhawatirkan karena siklus haid pada awal masa puber memang belum teratur. Setelah kurun waktu tertentu, siklus haid akan menjadi teratur. Oleh karena itu, kita perlu mencatat siklus haid kita sampai menemukan pola siklus yang teratur.

9.      Perkembangan fisik yang lebih cepat atau lebih lambat dari teman sebaya.

Seperti telah dijelaskan di atas, perbedaan perkembangan fisik dipengaruhi oleh factor genetic (keturunan) dan factor lingkungan seperti gizi.

10.  Perbedaan cirri-ciri seks primer dan sekunder dengan Dewasa  lainnya.

Contohnya ukuran payudara pada Dewasa  putri tidak mempunyai kumis pada Dewasa  putra.

Hal ini juga tidak perlu dikhawatirkan karena setiap orang adalah unik dan perbedaan-perbedaan tersebut tergolong normal selama tidak terjadi perbedaan yang mencolok dengan teman sebaya lainnya.

G.     Perubahan Psikis

Di samping perubahan fisik, baik pria maupun wanita juga akan mengalami perubahan psikis, sebagai berikut.

4.      Mulai tertarik kepada lawan jenis. Perkembangan cirri-ciri seks sekunder yang membawa perubahan pada penampilan laki-laki dan perempuan menumbuhkan ketertarikan bagi lawan jenisnya. Hal ini biasanya menyebabkan perubahan pada perilaku Dewasa . Perubahan perilaku yang terjadi di antaranya sebagai berikut.

e.      Kecenderungan wanita untuk mempercantik diri. Kekhawatiran tidak dapat menarik perhatian dan tidak disenangi laki-laki membuat Dewasa  putrid berusaha mempercantik penampilannya.

f.        Kecenderungan pria untuk menunjukkan kejantanannya. Salah satu tugas perkembangan Dewasa  yaitu tercapainya kejelasan peran laki-laki dan perempuan yang diwujudkan dengan menampilkan sikap, perilaku, melakukan aktivitas atau mengenakan sesuatu yang diasosiasikan pada jenis kelamin tertentu.

g.      Perubahan kejiwaan, seperti rendah diri, pemalu, cemas, bimbang, dan salah tingkah bila menghadapi lawan jenis. Beberapa perubahan terkadang mengakibatkan ketidaknyamanan pada Dewasa . Tidak adanya kesiapan untuk menerima perubahan tersebut dapat memberikan dampak negative pada kejiwaan Dewasa  seperti tersebut di atas.

h.      Lebih senang untuk berkumpul di luar rumah. Tugas perkembangan yang menuntut kemampuan bersosialisasi dan kebutuhan untuk diterima oleh kelompok membuat Dewasa  sering menghabiskan waktu untuk berkumpul dengan teman sebaya.

5.      Cenderung sering membantah orangtua, ingin menonjolkan diri, dan kurang pertimbangan. Dewasa  berharap orang dewasa dapat memahami perubahan yang terjadi pada mereka. Kurangnya pengertian dari orang dewasa dan ketidakmatangan emosi membuat Dewasa  kurang dapat bersikap lebih tepat pada kondisi yang tidak sesuai harapannya.

6.      Saat menjelang haid, wanita menjadi lebih perasa, mudah sedih, marah, dan cemas tanpa alasan.

Pada awal periode haid, Dewasa  putri sering mengalami sakit kepala, punggung, kejang perut, dan lain sebagainya. Kondisi tersebut mengakibatkan rasa lelah dan sakit sehingga menyebabkan tekanan psikologis seperti tersebut di atas.

Berkaitan degnan menstruasi yang pertama kali, kadang timbul efek psikologis dari menstruasi berupa berkecamuknya berbagai perasaan dalam diri kita seperti malu, cemas, dan takut. Selain itu, kita cenderung membatasi gerak-gerik hingga merasa tidak bebas. Kita menganggap menstruasi itu menjijikkan dan kotor padahal sebetulnya darah menstruasi bukan darah kotor. Seperti yang telah dijelaskan di atas, darah menstruasi adalah darah yang dikeluarkan dari hasil peluruhan dinding rahim akibat sel telur tidak dibuahi. Bau tidak sedap yang sering dialami biasanya berasal dari darah yang telah bercampur dengan oksigen.

H.     Aku Siap Menjadi Dewasa!

Berbagai perubahan yang kita alami, baik fisik maupun psikis, hendaknya di terima sebagai sesuatu yang wajar diiringi dengan kesiapan diri untuk beradaptasi. Sikap terbuka dengan bertanya maupun  bercerita pada orang yang lebih dewasa dan dapat dipercaya, seperti orangtua, keluarga, dan guru dapat membantu kita melalui masa yang penuh gejolak ini dengan sikap dan perilaku yang lebih tepat.

Sikap penerimaan terhadap perubahan fisik dan psikis juga dapat diwujudkan dalam berbagai hal, seperti membaca buku atau artikel-artikel yang berkaitan dengan Dewasa . Aktivitas positif seperti ini dapat menambah wawasan dan memperkecil risiko kemungkinan terjadinya hal-hal yang idak diinginkan, seperti pergaulan bebas dan ketidakpercayaan diri. Di samping itu, kita juga dapat bergabung dengan perkumpulan-perkumpulan Dewasa  yang ada di sekitar kita sesuai dengan minat dan bakat, baik yang bersifat social kemasyarakatan maupun lingkup keagamaan.

Sikap penerimaan ini sangat penting bagi perkembangan diri kita selanjutnya. Penolakan terhadap perubahan fisik dan psikis yang kita alami akan menimbulkan goncangan-goncangan dalam diri kita. Menurut Dr. Singgih D. Gunarsa dan Dra. Y. Singgih D. Gunarsa, dalam bukunya yang berjudul Psikolog Dewasa , Dewasa  putri yang bereaksi negatif dalam menghadapi haid pertamanya akan mengeluh atau bahkan mencaci maki keadaan yang menyebabkan badannya “kurang enak”. Hal ini mengakibatkan perasaan tidak puas dengan keadaan dan merasa menyesal telah dilahirkan sebagai seorang wanita.

Perubahan fisik dan psikis yang terjadi juga mempengaruhi hubungan social kita dengan lingkungan sekitar, seperti lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Sikap orangtua yang kurang memahami perubahan yang terjadi cenderung sering berbenturan dengan sikap Dewasa  yang berubah sehingga Dewasa  menjadi sering mambantah orangtua, menganggap orangtua kuno, dan tidak memahami dunia Dewasa , bila keadaan ini terus berlangsung, dapat timbul dampak negative, terutama bagi Dewasa , seperti malas di rumah, lebih senang berkumpul dengan teman yang mengalami hal serupa.

Oleh karena itu, kita harus pandai memilih teman karena peran teman sebaya pada masa ini semakin besar. Dewasa  cenderung bersikap dan bertingkah laku sesuai dengan sikap dan perilaku teman-temannya. Dorongan untuk selalu ingin mencoba yang dialami oleh Dewasa  dapat dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Pengertian dari orang dewasa, khususnya orangtua, sangat dibutuhkan pada masa puber, terutama dalam menghadapi berbagai perubahan fisik dan psikologis. Di samping itu, kita juga membutuhkan kekuatan iman agar dapat melalui masa yang penuh gejolak ini dengan tenang. Bila keliru dan tidak kuat iman, kita dapat terjerumus pada hal-hal negatif yang dapat merusak masa depan kita.

 

 

KELOMPOK TEMAN SEBAYA SEBAGAI WADAH

PENYESUAIAN PRIBADI DAN SOSIAL DEWASA

-------------------------------------------------------------------------------------------

 

Kebutuhan akan adanya penyesuaian diri Dewasa  dalam kelompok teman sebaya akibat adanya keinginan bergaul Dewasa  dengan teman sebaya mereka. Karena kelompok teman sebaya merupakan lingkungan sosial pertama dimana Dewasa  belajar untuk hidup bersama orang lain yang bukan anggota keluarganya. Lingkungan teman sebaya ini merupakan suatu kelompok baru yang memiliki ciri, norma dan kebiasaan yang jauh berbeda dengan apa yang ada dalam apa yang ada dalam lingkungan keluarga.

Dalam hubungan ini, Dewasa  sering dihadapkan pada persoalan penerimaan atau penolakan teman sebaya terhadap kehadirannya dalam pergaulan, hal penolakan “peer” merupakan hal yang sangat mengecewakannya. Untuk menghindari kekecawaan itu Dewasa  perlu memiliki sikap, perasaan, keterampilan-keterampilan perilaku yang dapat menunjang penerimaan kelompok teman sebayanya.

Yang sangat penting dalam pergaulan ini adalah di dalamnya Dewasa  mendapatkan pengaruh kuat dari teman sebaya dan mengalami perubahan-perubahan tingkah laku sebagai salah satu usaha penyesuaian diri. Adapun kelompok-kelompok yang terbentuk pada masa Dewasa  adalah :

f.            Kelompok “Chums” (sahabat karib) yaitu kelompok Dewasa dengan ikatan yang sangat kuat yang biasanya terdiri dari 2-3 Dewasa , dengan jenis kelamin sama memiliki minat, kemampuan dan keinginan yang sama.

g.          Kelompok “Cliques” (komplotan sahabat), biasanya terdiri dari 4-5 Dewasa  yang memiliki minat, kemampuan dan kemauan yang relatif sama. Cliques biasanya terjadi dari penyatuan dua pasang sahabat karib (chums) yang terjadi pada tahun-tahun pertama masa Dewasa  awal dan pada umumnya berjenis kelamin sama.

h.          Kelompok “Crowds” (kelompok banyak Dewasa ), proses terbentuknya adalah dari chums menjadi cliques dan dari sini tercipta crowds. Dengan demikian terdapat jenis kelamin berbeda serta terdapat keragaman, minat dan kemauan diantara para anggotanya. Hal yang sama yang dimiliki adalah takut diabaikan oleh anggotanya.

i.            Kelompok yang Duirganisir, merupakan kelompok yang sengaja dibentuk dan diorganisir oleh orang dewasa yang biasanya melalui lembaga-lembaga tertentu. Misalnya sekolah atau yayasan-yayasan keagamaan.

j.            Kelompok “Gangs”, merupakan kelompok yang terbentuk dengan sendirinya yang pada umumnya merupakan akibat pelarian dari 4 jenis kelompok tersebut di atas.

Persahabatan Dewasa  Dalam Kelompok

Perasaan bersahabat merupakan ciri khas dan sifat interaksi Dewasa  dalam kelompoknya. Namun demikian mereka tidak mengabaikan kelompok secara menyeluruh dalam hubungan persahabatan mereka walaupun pada saat tertentu mereka kurang dapat memenuhi tuntutan kelompoknya itu.

Bagi Dewasa  yang bersekolah, mereka umumnya memilih teman tidak mesti ditentukan oleh tingkat jenjang kelas mereka dan tidak msti sekelas. Beberapa unsur lain yang menjadi standar pemilihan adalah pola tingkah laku, minat atau kesenangan, ciri-ciri fisik dan kepribadian dan nilai-nilai yang dianut. Apa yang mereka jadikan standar dilihatnya dari keserasian dan kesamaannya. Seorang Dewasa  akan menilai teman sepergaulannya apakah terdapat keserasian atau kesamaan yang dimilikinya.

Manfaat penting dari adanya persahabatan dalam masa Dewasa  ini adalah mereka dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan dan mendapatkan penghargaan dan kepuasan dalam interaksi sosialnya.

Penerimaan atau Penolakan Teman Sebaya Dewasa

c.           Faktor-faktor yang menyebabkan seorang Dewasa  diterima Penampilan (performance) dan perbuatan meliputi antara lain : tampang yang baik atau paling tidak rapih serta aktif dalam urusan kelompok.

1.      Kemampuan pikir antara lain : mempunyai inisiatif, banyak memikirkan kelompok dan mengemukakan buah pikirannya.

2.      Sikap yaitu : bersikap sopan, memperhatikan orang lain, penyabar, suka menyumbangkan pengetahuannya pada orang lain terutama anggota kelompok yang bersangkutan.

3.      Pribadi, meliputi : jujur dan dapat dipercaya, bertanggujawab mampu menyesuaikan diri secara tepat dalam berbagai situasi dan pergaulan sosial.

d.      Faktor-faktor yang menyebabkan seorang Dewasa  ditolak :

1.      Penampilan dan perbuatan antara lain : sering menantang, malu-malu dan sering menyendiri.

2.      kemampuan berpikir meliputi : bodoh sekali atau sering disebut “tolol”.

3.      Sikap, sifat meliputi : suka melanggar norma dan nilai-nilai kelompok, suka menguasai anak lain, suka curiga dan suka melaksanakan kemauan sendiri.

4.      Faktor lain : rumah yang terlalu jauh dari tempat teman sekelompok.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PEMAHAMAN DIRI & POTENSI DIRI

---------------------------------------------------------------------------------------------------

 

1.   Mengenali Diri

 

Siapa saya ?

       Pertanyaan seperti di atas sangat sederhana, tetapi memerlukan jawaban yang sangat mendalam, karena banyak aspek dari  diri yang harus di ungkap, diantaranya : Kelebihan dan kekurang saya, baik yang menyangkut fisik, psikis, minat dan bakat, cita-cita, kepribadian, kebutuhan-kebutahan pokok, gaya hidup yang saya inginkan, dan lain sebagainya.

       Manusia sebagai makhluk yang unik, artinya antara yang satu dengan yang lain berbeda, tentu mempunyai jawaban yang berbeda pula dalam menjabarkan pertanyaan di atas. Dan tidak menutup kemungkinan dalam perjalanan hidup Anda jabaran itupun dapat berubah-ubah. Hal ini di karenakan porses pengenalan dan pemahaman diri akan terus berlangsung dengan waktu yang tidak terbatas dan sepanjang waktu itu pula manusia akan terus berkembang.

Pada dasarnya setiap manusia memiliki kekuatan dan potensi masing-masing. Tapi sampai saat ini masih banyak yang belum menyadari potensi di dalam dirinya sendiri. Padahal potensi setiap orang sangat menunjang kesuksesan hidupnya jika diasah dengan baik. Berikut tips mengenali potensi diri :

f.        Kenali diri sendiri

Coba buat daftar pertanyaan, seperti: apa yang membuat Anda bahagia; apa yang Anda inginkan dalam hidup ini; apa kelebihan dan kekuatan Anda; dan apa saja kelemahan Anda. Kemudian jawablah pertanyaan ini secara jujur dan objektif. Mintalah bantuan keluarga atau sahabat untuk menilai kelemahan dan kekuatan Anda.

g.      Tentukan tujuan hidup

Tentukan tujuan hidup Anda baik itu tujuan jangka waktu pendek maupun jangka panjang secara realistis. Realistis maksudnya yang sesuai dengan kemampuan dan kompetensi Anda. Menentukan tujuan yang jauh boleh aja asal diikuti oleh semangat untuk mencapainya.

h.      Kenali motivasi hidup

Setiap manusia memiliki motivasi tersendiri untuk mencapai tujuan hidupnya. Coba kenali apa motivasi hidup Anda, apa yang bisa melecut semangat Anda untuk menghasilkan karya terbaik, dan sebagainya. Sehingga Anda memiliki kekuatan dan dukungan moril dari dalam diri.

i.        Hilangkan negative thinking

Buanglah pikiran-pikiran negatif yang bisa menghambat langkah Anda mencapai tujuan. Setiap kali Anda menghadapi hambatan, jangan menyalahkan orang lain. Lebih baik coba evaluasi kembali langkah Anda mungkin ada sesuatu yang perlu diperbaiki. Kemudian melangkahlah kembali jika Anda telah menemukan jalan yang mantap.

j.        Jangan mengadili diri sendiri

Jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan dalam mencapai tujuan Anda, jangan menyesali dan mengadili diri sendiri berlarut-larut. Hal ini hanya akan membuang waktu dan energi. Bangkit dan tataplah masa depan. Jadikan kegagalan sebagai pengalaman dan bahan pelajaran untuk maju. Masa Dewasa  adalah masa yang penuh gejolak di mana setiap Dewasa  puteri merasa tertantang untuk mencari jati dirinya sesuai dengan karakter dan panggilan jiwa. Terlebih lagi, saat ini Dewasa  hidup di zaman yang bergerak sangat cepat, dengan kemajuan teknologi informasi mengakibatkan derasnya informasi tentang budaya baru yang menawarkan berbagai pilihan dan nilai-nilai baru bagi mereka. Perkembangan arus informasi inilah yang juga memengaruhi proses pencarian jati diri dan potensi yang dimiliki. Sementara pada saat yang bersamaan, para Dewasa  dihadapkan pada norma dan nilai yang berlaku di lingkungan sekitarnya yang memberikan keterbatasan ruang untuk berkespresi. Situasi seperti ini yang memungkinkan terjadinya erosi identitas diri disebabkan oleh karena sang Dewasa  puteri tidak memiliki kebebasan untuk mengekspresikan diri seperti apa yang dia kehendaki, dan kemudian merasa harus tampil sebagai "orang lain".  Potensi diri merupakan modal yang perlu kita ketahui. Kita gali dan kita maksimalkan. Karena sesungguhnya perubahan hanya bisa terjadi jika kita mengetahui potensi kita. Lalu mengarahkannya kepada tindakan yang tepat dan teruji. Jika itu terjadi, kita akan memiliki kepercayaan diri yang kuat untuk melakukan sesuatu denga mantap. Ketahuilah sesungguhnya manusia memiliki dua sisi sikap potensial yang menonjol. Sisi positif dan sisi negatif. Kedua sisi ini masing-masing memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan diri kita. Baik buruknya diri kita merupakan refleksi dari dorongan positif atau negatifnya sikap kita. Karena Sikap menentukan segalanya. Potensi diri dapat digali dengan tahap mengenali diri. Bagaimana kita akan dapat menggali potensi dalam diri kita, tanpa kita mengetahui seperti apa diri kita sendiri.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

SUKSES MENGATASI KEGAGALAN

Orang sukses lebih banyak Gagalnya ketimbang Orang gagal

Gimana sih rasanya gagal ? Bagi yang pernah mengalaminya pasti rasanya ‘nggak enak’ banget. Setiap orang dapat berbeda dalam menyatakan kegagalannya. Belum tentu kegagalannya itu menurut orang lain suatu kegagalan. Soalnya setiap orang mempunyai standar yang berbeda-beda atas keinginan yang ingin dicapai. Jadi kegagalan hanya bisa diukur oleh masing-masing individu. Sebenarnya, apa sih penyebab kegagalan itu? Penyebab kegagalan yang paling utama yaitu takut pada kegagalan itu sendiri.So, dalam melakukan sesuatu ia merasa takut gagal. Misalnya kalau mau mendirikan usaha, selalu diselimuti rasa takut gagal maka akan berpengaruh besar pada usahanya. Bisa jadi usahanya tak akan pernah maju seperti yang diharapkan. Rasa takut hanya akan menghambat perjalanan kamu.

            Kombinasi antara tujuan dan tindakan akan menghasilkan beberapa tipe, coba kamu lihat kuadran dibawah ini :

                        Tindakan

 

Mogok

 

Melamun

 

Usaha

+

 

Ngawur

Text Box: Tujuan
 

 


                                     Ada

 

             

 

                               Tidak                                                                                                      

  Penjelasannya :

(1) Ada tujuan dan tindakan (usaha +). Kamu tahu mau ke mana dan melakukan tindakan untuk menuju ke sana. Biasanya kamu menjadi orang yang terarah dan tahu apa yang harus dilakukan

(2) Ada tujuan tapi tidak ada tindakan (Ngelamun). Kamu tahu mau ke mana, tapi nggak melakukan apa apun. Sebenarnya kamu sedang diam di tempat tuh, alias ngelamun doing

(3) Nggak ada tujuan tapi ada tindangak (Ngawur). Kamu melakukan sesuatu, tapi ngagk tahu buat apa, maka kamu bisa jadi membabi buta aliat ngawur. Biasanya jadi cape tuh alias stresss

(4) Nggak ada tujuan dan nggak ada tindakan (Mogok). Wah, ini sih orang yang nggak ada gunanya, mending kalau diamnya ayam betina, bisa bertelor ; kalau orang mogok kaya gini memang nggak punya semangat hidup.

            Untuk merapikan dan membuat kombinasi ideal kedual hal di atas, baik tujuan maupun tindakan, maka kuncinya di perencanaan. Jika kamu gagal dalam merencanakan berarti merencanakan untuk gagal. Kamu harus berusaha untuk menetapkan tujuan dan melakukan tindakan, supaya hidup kamu punya arah dan setiap tindakan yang kamu lakukan menuju arah yang telah kamu tetapkan.

            Penyesalan adalah respon rutin kamu terhadap tujuan yang tidak tercapai, tindakan yang tidak optimal dan strategi yang tidak jitu. Jadi, tujuan , tindakan dan strategi harus beriringan, dan sekali lagi semuanya berawal dari perencanaan yang kurang matang, tidak disiapkan dengan jadwal yang terukur dan antisipasi jiak ada perubahaan di tengah jalan.

            Orang-orang besar dan terkenal dalam meniti karirnya tidak bisa langsung berhasil. Banyak tahap yang harus dilewati, malah kegagalan pun menghiasi tahapan yang mereka lalui. Tetapi halite tidak menjadikan mereka pesimis, mereka malah terus mencoba dan memperbaiki diri. Ada pepatah lama yang menyatakan “kegagalan adalah guru yang terbaik”, hal ini karena banyak sekali orang yang mengalami kesuksesan setelah kegagalan menimpa dirinya. Kegagalan dijadikan pendorong untuk mencapai keberhasilan yang diinginkannya.

Ada 4 Tips biar kamu sukses mengatasi kegagalan yang disingkat JAIM. Penjelasannya sebagai berikut :

(1) Jangan Putus Asa

Banyak orang yang berputus asa setelah mengalami kegagalan. Padahal dengan berputus asa tidak dapat memecahkan masalah, malah membuang-buang waktu aja. Orang yang berputus asa berkepanjangan nggak akan menemukan keberhasilan, soalnya hari-harinya dipenuhi rasa penyesalan. Atasi kegagalan dengan semangat baru untuk berusaha dengan lebih baik lagi. Bangkitlah dan jangan berputus asa!.

(2) Ambil langkah baru

Orang yang tidak belajar dari kegagalannya yaitu melakuan sesuatu dengan cara dan langkah yang sama saat ia gagal. Padahal seharusnya ia mencari jalan lain untuk mencapai tujuan, supaya kegagaln tidak terulang kembali.

(3) Intropeksi Diri

Saat mengalami kegagaln, coba deh intropeksi diri. Kelemahan apa yang terdapat pada diri kamu sehingga bisa gagal. Ibarat kamu tersandung saat berjalan, bukan salah batunya loh, tetapi kamu yang kurang waspada dan berhati-hati saat berjalan. Temukan penyebab kegagalan itu, kemudian koreksi diri kamu supaya tidak jatuh lagi. Kamu harus membuat perencanaan-perencanaan yang matang sebelum melangkah lagi.

(4) Modal percaya diri

Kalau kamu ingin berhasil, jangan punya perasaan minder, malu dan kurang percaya diri. Perasaan itu menyebabkan kamutidak yakin sejak awal, inilah yang bisa menghambat keberhasilan. Setiap orang punya kelemahan, tapi jangan dibesar-besarin dong.

 

            Yang mesti kamu ingat, bahwa orang-orang sukses itu lebih banyak gagalnya ketimbang orang-orang gagal … lho? Soalnya orang gagal begitu  mengalami kegagalan berhenti ; beda dengan orang sukses, begitu kegagalan menimpa, bukan akhir dari segalanya, melainkan awal untuk melakukan perubahaan ; dia akan terus mencoba untuk menjemput sukses yang tertunda… !.

 

 

 

 

 

TUGAS PERKEMBANGAN DEWASA

---------------------------------------------------------------------------------------------------

 

Setiap Dewasa  seharusnya mampu berkembang menguasai tugas-tugas perkembangan sebagai berikut :

a)      menerima keadaan fisik dengan segala kualitas (tidak merasa rendah atas kekurangan fisiologisnya).

b)      Mencapai kemandirian emosional dari orangtua dan figur yang mempunyai otoritas lainnya.

c)      Mengembangkan keterampilan berkomunikasi antar pribadi dan belajar bergaul dengan orang lain/teman sebaya.

d)      Menemukan manusia model atau tokoh yang akan dijadikan identitas dirinya.

e)      Menerima dirinya sendiri dan yakin atas kemampuannya sendiri.

f)       Memperkuat kontrol diri dengan landasan nilai-nilai moral, prinsip-prinsip dan falsafah hidup.

g)      Meninggalkan sifat kekanak-kanakan.

 

Kecakapan hidup (life skill) yang sejalan dengan tugas perkembangan tersebut adalah kecakapan personil, sosial, akademik dan vokasional (= mampu mengembangkan kecakapan mengidentifikasi variabel dan hubungan satu dengan lainnya sesuai bidang studi tertentu yang ditekuninya).

 

 

 
Copyright © 2019. SMA AL HIKMAH MUNCAR - All Rights Reserved
Published by SMA AL HIKMAH MUNCAR
powered by: masfau